AMarkets App

AMarkets App

Aplikasi perdagangan terbaik

peringkat aplikasi

Strategi Trading Penggabungan Indikator Bollinger Bands dan Stochastic

Menggabungkan antara indikator antara Bollinger Bands dengan Stochastic bisa menjadi suatu opsi dan menjadi suatu strategi trading dimana kita dapan melakukan entry sehingga menghasilkan profit yang konsisten di market.

Apabila kita melihat fungsi dari kedua indikator itu maka kita bisa membahas bahwa Bollinger Bands sangat berguna untuk mengetahui arah pergerakan suatu trend, sedangkan Stochastics dibutuhkan karena indikator ini dapat memprediksikan kekuatan trend yang sedang terjadi.

Pada prinsipnya penggunaan satu indikator dalam trading sangat diperbolehkan, akan tetapi dianggap bahwa keakuratan yang diperoleh masih lebih kecil jika dibanding dengan menggunakan dua indikator yang dirasa cocok untuk market.

Sekilas kita melihat sifat indikator Bollinger Bands dimana memiliki kecenderungan lagging (lambat) dalam mengikuti pola candlestick. Oleh karena itu ini menjadi alasan mengapa perlu digunakan gabungan indikator lain yang ada di platform trading, hal ini dibutuhkan untuk mengkonfirmasi arah sinyal yang ditunjuk oleh indikator Bollinger Band.

Pada artikel kali ini kita menggabungkan Bollinger Bands dengan Stochastic dimana indikator ini adalah sebuah indikator momentum yang bersifat Oscillator. Stochastic biasanya akan menunjukkan saat-saat dimana pergerakan harga telah mencapai keadaan overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual).

Pengantar dan Struktur Bollinger Bands

Indikator Bollinger Bands (disingkat BB) merupakan salah satu indikator yang sangat sederhana dan digunakan untuk menentukan arah suatu trend yang dikembangkan dan ditemukan oleh John Bollinger. Jhon Bollingger menulis sebuah buku yang berjudul “Bollinger on Bollinger Bands” dan dalam buku tersebut berisikan uraian secara terperinci tentang cara penggunaannya secara tunggal maupun dengan indikator analisis teknikal lainnya. Bollinger Band sangat populer untuk kalangan trader di seluruh dunia.

Gambar 1 – Bollinger Bands

Indikator Bollinger Bands bisa dikatakan bisa menjadi solusi dimana untuk membantu para trader dalam membaca volatilitas harga dan menentukan posisi Buy/Sell. Disamping itu, Bollinger Bands juga bermanfaat untuk mendeteksi nilai pergerakan harga saat kondisi jenuh jual (oversold) dan jenuh beli (overbought). Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang indikator Bollinger Band secara permulaan, bagaimana perhitungan serta penggunaan Bollinger Bands dalam trading.

Indikator Bollinger Bands terdiri atas tiga bagian penting dan sering disebut dengan “Bands” yaitu Upper Band, Middle Band dan Lower Band. Penjelasannya adalah sebagi berikut.

  • Middle Band adalah Simple Moving Average (SMA) dengan periode tertentu.
  • Upper Band terbentuk dari perhitungan SMA ditambah dengan standar deviasi.
  • Lower Band terbentuk dari perhitungan SMA dikurangi dengan standar deviasi yang seimbang dengan standar deviasi yang dipergunakan untuk membentuk Upper Band.

Pengertian serta pembahasan awal tentang Indikator Bollinger Band bisa dibaca di artikel sebelumnya (baca: Pengantar Bollinger Bands) disamping itu Anda juga bisa membaca penggunaan dua Bollinger Bands dalam trading (baca: Strategi Trading Double Bollinger Bands).

Pengantar dan Struktur Stochastic

Indikator Stochastic Oscillator merupakan salah satu indikator yang digunakan para trader sebagai petunjuk kapan waktu yang tepat untuk menjual atau membeli. Bisa dibilang bahwa indikator ini tidak mampu mendapatkan akurasi hingga 100%. Akan tetapi sebagai seorang trader, kita bisa mengkombinasikan dengan indikator lain agar mendapatkan akurasi mencapai 100%.

Jika dilihat dari sejarahnya indikator ini merupakan salah satu jenis indikator oscillator yang diciptakan oleh George Lane dan mulai diperkenalkan pada akhir tahun 1950-an. Stochastic termasuk indikator pertama yang digunakan para analis untuk memprediksi arah pergerakan harga.

Dengan menggunakan skala untuk mengukur besarnya perubahan antara harga penutupan pada satu periode ke periode berikutnya, maka indikator Stochastic dapat memberikan prediksi kemungkinan pergerakan arah trend yang sedang berlangsung. Oleh karena itu dengan mengacu pada skala tersebut, trader bisa melihat sinyal trading yang diberikan indikator Stochastic.

Pada Indikator Stochastic terdapat empat variabel yang digunakan untuk perhitungan Stochastic dalam trading:

  • Periode %K. Ini adalah jumlah periode waktu yang digunakan dalam perhitungan stochastic.
  • Periode lambat %K. Nilai ini mengontrol pemulusan secara internal %K. Nilai 1 dianggap sebagai stokastik cepat; nilai 3 dianggap sebagai stokastik yang lambat.
  • Periode %D. Ini adalah jumlah periode waktu yang digunakan ketika menghitung rata-rata pergerakan %K.
  • Metode %D. Metode yang digunakan untuk menghitung %D (Exponential, Simple, Smoothed atau Weighted).

Gambar 2 – Stochastic

Untuk bisa melihat lagi Indikator Stochastic, anda bisa membaca di artikel sebelumnya dimana disana membahas secara lengkap Indikator Stochastic (baca: Penggunaan dan Fungsi Indikator Stochastic dalam Trading) dan fungsi utama dari Stochastic di jelaskan dengan jelas dalam sebah strategi (baca: Penjabaran 3 Fungsi Utama Indikator Stochastic).

Menggabungkan Bollinger Bands & Stochastic dalam Trading

Dalam strategi trading kali ini, kita akan menggabungkan antara Bollinger Bands dan Stochastic dimana akan dijadikan sebagai titik awal untuk melakukan entry posisi, dengan pertimbangan apabila:

Pada sisi Bollinger Bands, disaat pergerakan candle, bisa dipastikan bahwa candle bergerak hingga penutupan candle tersebut di atas Upper Band atau Lower Band. Apabila harga ditutup di atas Upper Band, maka kondisi ini menunjukkan Uptrend. Kejadian sebaliknya adalah Downtrend bisa diketahui apabila candle ditutup di bawah Lower Band.

Sedangkan untuk Stochastic yaitu terbentuknya crossing antara garis %D dan %K pada indikator Stochastic. Pergerakan crossing dari bawah ke atas menunjukkan sentimen Bullish Reversal (sinyal Buy), sementara crossing dari atas ke bawah menunjukkan sentimen Bearish Reversal (sinyal Sell).

Disarankan untuk sinyal yang paling terbaik dari indikator Stochastic adalah apabila terjadi crossing tepat di atas level 80 (overbought) atau di bawah level 20 (oversold). Jika harga sudah mencapai level overbought, maka entry yang tepat untuk diambil adalah Sell, begitupun sebaliknya.

Perhatikan Chart dibawah:

Gambar 3 – Strategi Bollinger dan Stochatic

Terjadi pergerakan menurun pada pair diatas hingga ditutup di bawah Bollinger Bands (Lower Band). Pada saat yang sama, Stochastic menyentuh area oversold, bahkan terjadi crossing. Pada kondisi ini, harga memiliki kecenderungan untuk berbalik arah ke atas, karena sebelumnya telah terbentuk dalam serangkaian tren menurun yang cukup panjang. Anda dapat memanfaatkan peluang ini dengan mengambil posisi Buy. Kejadian yang sama terjadi pada saat candle berada di upper band dan crossing terjadi di zona overbought sehingga ini merupakan sinyal yang bagus untuk Sell.

Kesimpulan

Demikian penjelasan singkat mengenai strategi trading dimana menggabungkan dua buah indikator Bollinger Bands dan Stochastic. Pada prinsipnya penggabungan ini mempunyai satu kesamaan yaitu melakukan entry posisi pada saat berada di zona overbought maupun oversold karena dizona tersebut adalah posisi yang benar-benar menguntungkan untuk kita mengambil posisi trading kita. Demikian penjelasan singkat yang bisa disajikan untuk Anda, semoga artikel tentang Strategi Trading Penggabungan Indikator Bollinger Bands dan Stochastic bermanfaat untuk kita semua.