AMarkets App

AMarkets App

Aplikasi perdagangan terbaik

peringkat aplikasi

Penjabaran 3 Fungsi Utama Indikator Stochastic

Indikator Stochastic Oscillator merupakan salah satu indikator yang digunakan para trader sebagai petunjuk kapan waktu yang tepat untuk menjual atau membeli. Bisa dibilang bahwa indikator ini tidak mampu mendapatkan akurasi hingga 100%. Akan tetapi sebagai seorang trader, kita bisa mengkombinasikan dengan indikator lain agar mendapatkan akurasi mendekati nilai maksimal 100%.

Jika dilihat dari sejarahnya indikator ini merupakan salah satu jenis indikator oscillator yang diciptakan oleh George Lane dan mulai diperkenalkan pada akhir tahun 1950-an. Stochastic termasuk indikator pertama yang digunakan para analis untuk memprediksi arah pergerakan harga.

George Lane membuat indikator ini dengan dasar pemikiran bahwa ketika pasar situasi pasar sedang uptrend, maka harga akan cenderung bergerak di atas atau sama dengan harga penutupan pada periode sebelumnya; sedangkan bila pasar sedang downtrend, harga akan cenderung bergerak di bawah atau sama dengan harga penutupan pada periode sebelumnya.

Dengan menggunakan skala untuk mengukur besarnya perubahan antara harga penutupan pada satu periode ke periode berikutnya, maka indikator Stochastic dapat memberikan prediksi kemungkinan pergerakan arah trend yang sedang berlangsung. Oleh karena itu dengan mengacu pada skala tersebut, trader bisa melihat sinyal trading yang diberikan indikator Stochastic.

Penjelasan serta artikel tentang indikator Stochastic bisa dilihat di artikel-artikel sebelumnya (Baca: Penggunaan dan Fungsi Indikator Stochastic dalam Trading). Indikator Stochastic sendiri terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengupasnya secara detail maka kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic yang disajikan pada artikel kali ini.

Pembatas Zona Overbought Oversold

Penggunaan Stochasti berdasarkan fungsi pembatas zona overbought dan oversold sangatlah mudah. Indikator ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Level ini berperan sebagai batas overbought dan oversold. Kondisi overbought pada indikator Stochastic terjadi ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turun di bawah level 20.

Gambar 1 – Overbought dan Oversold

Kita perlu memahami bahwa tidak disarankan untuk segera entry trading setelah berhasil mempraktekkan cara membaca indikator Stochastic yang dijelaskan diatas. Hal ini dikarenakan bahwa seringkali sinyal yang diperoleh tidak bisa diandalkan saat trend harga sedang kuat. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui cara membaca indikator Stochastic berikutnya untuk bisa mendapatkan entry trading yang lebih terkonfirmasi.

Penunjuk Entry Trading

Komponen utama pada indikator Stochastic yang digunakan sebagai penanda entry dalam trading yaitu persilangan garis-garis sinyal. Untuk Stochastik mempunyai dua garis dinamis yang masing-masing bernama %K dan %D.
Penggunaan Stochastic pada platform trading misalnya pada platform MetaTrader, maka kita bisa melihat adanya variable %K dan %D dalam setingan indikator ini. Apakah dasar dari parameter tersebut. Kita bisa melihat penjelasan pengaturannya dibawah ini:

Gambar 2 – Parameter Stochastic

Nilai Variabel %K

Periode %K adalah jumlah periode waktu yang digunakan dalam perhitungan stochastic. %K diguakan untuk mengukur tingkat perubahan harga saat ini (fast stochastic). Mekanisme perhitungan %K adalah sebagai berikut:
Misalnya: periode %K = 5, maka rumusnya adalah: 100 x (harga penutupan 5 hari – harga terendah 5 hari) / (harga tertinggi 5 hari – harga terendah 5 hari).

Nilai Variabel %D

Variabel selanjutnya yaitu %D. Variabel ini memperlihatkan nilai rata-rata (moving average) dari %K. Mekanisme perhitungannya adalah dengan nilai dari Simple Moving Average pada nilai %K.

Selanjutnya, bagaimana cara membaca indikator stochastic untuk menemukan sinyal entry saat bertransaksi? Jawabnya mudah saja. Tidak jauh berbeda dari strategi trading dengan persilangan garis Moving Average, kita bisa memperhatikan crossing antara %K dan %D. Karena %K berperan sebagai fast stochastic dan %D merupakan slow stochastic, maka sinyal Buy akan muncul ketika %K memotong %D dari bawah ke atas dan sebaliknya, sinyal Sell akan muncul ketika garis %K memotong %D dari atas ke bawah.

Gambar 3 – Petunjuk Entry Trading

Apabila momen persilangan terjadi di area overbought maupun oversold, maka kita memperoleh sinyal entry trading yang lebih terkonfirmasi. Pada prinsipnya cara membaca indikator Stochastic sebagai penunjuk entry trading adalah dengan mengenali persilangan garis %K dan %D di zona overbought maupun oversold.

Gambar 4 – Perpotongan %K dan %D

Penunjuk Terjadinya Divergence

Seperti oscillator lainnya dimana berfungsi sebagai penunjuk terjadinya suatu momentum, maka Stochastic adalah salah satu indikator yang sangat handal dalam menganalisa terjadinya suatu divergence. Apabila nilai divergence dari indikator MACD menggunakan pengukuran naik turun bar, maka cara membaca indikator Stochastic sebagai penunjuk divergence mengandalkan puncak (high) dan dasar (low) yang terbentuk dari garis-garis sinyal.

Gambar 5 – Penentuan High dan Low Pada Stochastic

Pada saat grafik yang ditunjukan oleh Stochastic menunjukkan nilai high atau low yang semakin menurun, maka hal itu menandakan terjadinya pelemahan momentum. Sebaliknya, cara membaca indikator Stochastic saat momentum sedang menguat adalah dengan memperhatikan peningkatan high atau low dari garis sinyal.

Gambar 6 – Divergence

Dalam contoh gambar di atas, pelemahan harga ditandai dengan high yang semakin menurun. Namun sebenarnya, momentum justru sedang meningkat, karena high Stochastic tampak menurun. Sesuai instruksi pada cara membaca indikator Stochastic di paragraf sebelumnya, hal ini menunjukkan bahwa bullish harga tidak didukung oleh momentum sesungguhnya. Dengan demikian, bisa disimpulkan jika downtrend harga akan berbalik mengikuti penaikan momentum.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang ditampilkan di artikel diatas maka kitab isa mengambil sebuah kesimpulan bahwa indikator Stochastic bukan hanya sebagai penanda overbought oversold, akan tetapi bisa menjadi indikator multiguna. Dengan adanya persilangan garis-garis sinyal di zona overbought oversold, kita bisa memperoleh petunjuk entry trading yang lebih terkonfirmasi.

Disamping itu juga, Stochastic dapat menunjukkan divergence yang bisa dijadikan sebagai sinyal reversal. Demikian penjelasan singkat yang bisa disajikan untuk Anda, semoga artikel tentang Penjabaran 3 Fungsi Utama Indikator Stochastic bermanfaat untuk kita semua.