AMarkets App

AMarkets App

Aplikasi perdagangan terbaik

peringkat aplikasi

Penggunaan dan Fungsi Indikator Stochastic dalam Trading

Setiap trader selalu menggunakan indikator yang paling mudah untuk memudahkan aktivitas trading. Salah satu indikator yang paling populer di kalangan trader saat ini adalah Stochastic Oscillator. Saat ini banyak para trader pemula yang menggunakan indikator ini karena lebih mudah dipahami dan dimengerti.

Indikator Stochastic Oscillator merupakan salah satu indikator yang digunakan para trader sebagai petunjuk kapan waktu yang tepat untuk menjual atau membeli. Bisa dibilang bahwa indikator ini tidak mampu mendapatkan akurasi hingga 100%. Akan tetapi sebagai seorang trader, kita bisa mengkombinasikan dengan indikator lain agar mendapatkan akurasi mencapai 100%.

Jika dilihat dari sejarahnya indikator ini merupakan salah satu jenis indikator oscillator yang diciptakan oleh George Lane dan mulai diperkenalkan pada akhir tahun 1950-an. Stochastic termasuk indikator pertama yang digunakan para analis untuk memprediksi arah pergerakan harga.

George Lane membuat indikator ini dengan dasar pemikiran bahwa ketika pasar situasi pasar sedang uptrend, maka harga akan cenderung bergerak di atas atau sama dengan harga penutupan pada periode sebelumnya; sedangkan bila pasar sedang downtrend, harga akan cenderung bergerak di bawah atau sama dengan harga penutupan pada periode sebelumnya.

Dengan menggunakan skala untuk mengukur besarnya perubahan antara harga penutupan pada satu periode ke periode berikutnya, maka indikator Stochastic dapat memberikan prediksi kemungkinan pergerakan arah trend yang sedang berlangsung. Oleh karena itu dengan mengacu pada skala tersebut, trader bisa melihat sinyal trading yang diberikan indikator Stochastic.

Komponen Dan Formula Indikator Stochastic

Ada empat variabel yang digunakan untuk perhitungan Stochastic dalam trading:

  • Periode %K. Ini adalah jumlah periode waktu yang digunakan dalam perhitungan stochastic.
  • Periode lambat %K. Nilai ini mengontrol pemulusan secara internal %K. Nilai 1 dianggap sebagai stokastik cepat; nilai 3 dianggap sebagai stokastik yang lambat.
  • Periode %D. Ini adalah jumlah periode waktu yang digunakan ketika menghitung rata-rata pergerakan %K.
  • Metode %D. Metode yang digunakan untuk menghitung %D (Exponential, Simple, Smoothed atau Weighted).

Formula untuk %K adalah:

%K = (CLOSE – MIN (LOW (%K))) / (MAX (HIGH (%K)) – MIN (LOW (%K))) * 100

Dimana:

  • CLOSE — harga penutupan;
  • MIN (LOW (%K)) — minimum terendah di periode %K;
  • MAX (HIGH (%K)) — maksimum tertinggi di periode %K.

Formula Moving Average %D adalah:

%D = SMA (%K, N)

Dimana:

  • N — periode;
  • SMA — Simple Moving Average.

Cara Penggunaan Indikator Stochastic Dalam Platform

Bagi para trader penggunaan indikator Stochastic tidak perlu rumit dalam menghitung dan menggambar terlebih dahulu. Dengan menggunakan platform Metatrader khususnya di AMarkets maka sudah dilengkapi dengan kapabilitas untuk menerapkan indikator Stochastic secara otomatis.

Caranya sangat mudah, kita cukup klik Insert – Indicators – Oscillators – Stochastic Oscillator. Setelah itu, akan muncul jendela berisi default setting indikator Stochastic, seperti berikut ini:

Gambar 1 – Settingan Stochastic

Kita bisa langsung klik OK untuk menggunakan default setting apa adanya, tetapi juga bisa memodifikasi parameter agar sesuai dengan keinginan dan gaya trading kita. Jika sudah selesai mengatur parameter, klik OK, kemudian akan muncul indikator Stochastic di bawah grafik harga, seperti ini:

Gambar 2 – Stochastic pada platform trading

Apabila tampilan indikator Stochastic dirasa kurang jelas, kita bisa mengatur perubahan warna dan jenis garis yang akan muncul pada jendela parameter sebelumnya.

Fungsi Indikator Stochastic Dalam Trading

Indikator Stochastic dalam trading biasanya digunakan dengan berdasarkan tiga acuan, yaitu titik perpotongan (crossover), divergensi, serta level jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold). Ini adalah titik acuan yang sering digunakan dalam trading. Untuk lebih jelasnya bisa disimak di uraian berikut ini:

Crossover Pada Indikator Stochastic

Titik perpotongan (crossover) terjadi bila garis %K memotong %D, sebagaimana bisa anda lihat digambar dibawah ini:

Apabila trader menggunakan titik acuan crossover Indikator Stochastic dalam trading, maka aturan penggunaannya sangat sederhana:

  • Jika %K memotong %D dari arah bawah ke atas, maka mengisyaratkan sinyal untuk BUY.
  • Bila garis %K memotong %D dari arah atas ke bawah, berarti mengisyaratkan sinyal untuk SELL.

Divergensi Pada Indikator Stochastic

Divergensi disini dimaksudkan sebagai gap yang terjadi antara garis %K dan %D. Karena %K bergerak lebih cepat dari %D, maka gap yang terjadi mengisyaratkan kekuatan pergerakan arah trend. Makin lebar gap, maka trend akan semakin kuat. Sebaliknya, jika kedua garis saling mendekat, berarti mengisyaratkan lemahnya trend yang sedang terjadi, sekaligus menjadi sinyal untuk kemungkinan perubahan arah trend.

Gambar 4 – Divergensi Stochastic

Ciri utama trading dengan divergensi indikator teknikal adalah buy pada harga lembah (bottom) atau mendekati level support, dan sell pada harga puncak (top) atau dekat dengan level resistance. Divergensi regular adalah sinyal trading yang kuat yang menunjukkan akan terjadinya pembalikan trend pergerakan harga. Keadaan divergensi terjadi bila arah trend pergerakan harga dan arah trend indikator tidak sama.

Overbought dan Oversold Pada Indikator Stochastic

Kondisi overbought atau jenuh beli terjadi bila %K bergerak di atas level 80, sekaligus menunjukkan sinyal untuk SELL. Sebaliknya, kondisi oversold atau jenuh jual terjadi bila garis %K bergerak di bawah level 20, sekaligus menunjukkan sinyal untuk BUY.

Gambar 5 – Overbought dan Oversold Stochastic

Kesimpulan

Demikianlah artikel kami tentang penggunaan dan fungsi indikator Stochastic dalam trading. Indikator stochastic cukup sederhana dan efisien dimana tidak mencerminkan pergerakan harga ataupun mengukur volume atau sejenisnya, tetapi menunjukkan momentum atau kecepatan perubahan harga itu sendiri.

Pada saat trading menggunakan indikator Stochastic membutuhkan latihan agar dapat dengan cermat mengamati perpotongan-perpotongan yang terjadi. Kami menyarankan agar ada baiknya para trader mengombinasikan Stochastic dengan indikator lain sebagai pelengkap, atau memperhatikan pula kondisi pasar di berbagai time frame. Demikianlah penjelasan singkat tentang indikator Stochastic, semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua.