AMarkets App

AMarkets App

Aplikasi perdagangan terbaik

peringkat aplikasi

Mekanisme Trading Dengan Bollinger Bands

Bollinger Band (BB) merupakan salah satu indikator yang sangat sederhana dan digunakan untuk menentukan arah suatu trend yang dikembangkan dan ditemukan oleh John Bollinger. Jhon Bollingger menulis sebuah buku yang berjudul “Bollinger on Bollinger Bands” dan dalam buku tersebut berisikan uraian secara terperinci tentang cara penggunaannya secara tunggal maupun dengan indikator analisis teknikal lainnya. Bollinger Band sangat populer untuk kalangan trader di seluruh dunia.

Indikator Bollinger Bands bisa dikatakan bisa menjadi solusi dimana untuk membantu para trader dalam membaca volatilitas harga dan menentukan posisi Buy/Sell. Disamping itu, Bollinger Bands juga bermanfaat untuk mendeteksi nilai pergerakan harga saat kondisi jenuh jual (oversold) dan jenuh beli (overbought). Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang indikator Bollinger Band secara permulaan, bagaimana perhitungan serta penggunaan Bollinger Bands dalam trading.

Pada artikel kali ini kita akan melanjutkan pembahasan dari artikel sebelumnya. Pada artikel sebelumnya (Baca: Pengantar Bollinger Bands) dijelaskan secara singkat tentang pengantar Indikator Bollingger Bands, maka di artikel kali ini kita akan lebih rinci lagi membahas tentang trading dengan menggunakan Indikator tersebut. Beberapa yang harus diperhatikan dengan jelas dalam trading menggunakan Bollinger band yaitu:

  • Pengukur volalitas
  • Pergerakan diluar band
  • Pembalikan trend
  • Crossing dan pullback dari middle line

Lebih lanjut tentang penjelasan cara trading dengan menggunakan indikator Bollinger Bands bisa dilihat secara lengkap dalam uraian berikut ini.

Pengukur Volatilitas

Salah satu kelebihan utama dari Bollinger Band adalah bahwa garis indikator sangat bereaksi terhadap perubahan suatu volatilitas pada market: hal ini ditandai dengan melebarnya band pada saat volatilitas yang terjadi sangat tinggi (saat rilis berita fundamental) dan akan mengalami penyempitan ketika volatilitas menurun.

Dari mekanisme diatas maka Bollinger Band sangat membantu dalam mengidentifikasi peristiwa Ketika terjadinya suatu peralihan di market, dari kondisi market yang tenang menuju ke kondisi aktif. Ketika band saling mendekat satu sama lain, bisa diartikan bahwa perdagangan di pasar tidaklah volatil, dalam kata lain keadaan market masih jauh dari periode volatil. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya breakout di rentang harga yang terjadi saat itu.

Dari gambar dibawah ini, kita bisa melihat band menekan dan kemudian harga break di atas resistance dan membuat pergerakan mayor ke atas.

Gambar 1 – Pengukuran Volalitas

Selama terjadinya trend dalam sebuah market, apabila band melebar maka terdapat indikasi bahwa akan terjadi kelanjutan sebuah trend. Begitu juga sebaliknya, apabila proses penyempitan yang terjadi pada band maka menandakan bahwa tren mengalami pelemahan dan tidak tertutup kemungkinan akan terjadi proses pembalikan arah suatu trend.

Pergerakan Diluar Band

Pada saat harga melampaui batas luar (outer) Bollinger Band, biasanya akan menandakan bahwa hal tersebut merupakan awal atau kelanjutan dari sebuah trend. Apabila harga menyentuh dan menembus upper Bollinger Band, maka hal tersebut menandakan bahwa trend yang terjadi akan mengalami kenaikan. Begitupun sebaliknyam apabila harga terus menekan lower Bollinger Band, maka kecenderungan trend akan mengalami penurunan.

Gambar 2 – Pergerakan Diluar Band

Ada sedikit fenomena dimana biasanya harga lebih sering menghabiskan lebih dari 4 candlestick di luar outer Bollinger Band sebelum memulai koreksi. Oleh karena itu harap untuk diperhatikan ketika market sedang trending maka nilai suatu harga dapat bergerak di area atau di salah satu bagian outer band secara terus-menerus dalam kurun waktu tertentu.

Pembalikan Trend

Bollinger band bisa berfungsi sebagai osilator. Posisi pada saat suatu harga mencapai upper band, maka suatu aset akan di tradingkan pada harga yang relatif tinggi dan akan dipertimbangkan bahwa telah mengalami kondisi jenuh beli (overbought). Begitu juga keadaan dimana harga menuju dan semakin mendekati lower band, maka aset tersebut akan ditradingkan pada nilai harga yang relatif rendah dan dikondisikan pada nilai jenuh jual (oversold). Kita sangat mengetahui dan memahami bahwa kondisi oversold dan overbought biasanya selalu menjadi penyebab terjadinya koreksi.

Akan tetapi apabila kondisi yang terjadi menunjukan kemungkinan trend yang terjadi sangat kuat, maka pergerakan suatu harga akan terus berada di upper/lower Bollinger Band atau bahkan di luarnya tanpa retracement atau pembalikan harga sementara dan hal tersebut terjadi dalam jangka waktu yang lama seperti yang telah kita pelajari pada bagian sebelumnya. Oleh karena itu, jika ingin trading pada pullback dari upper atau lower Bollinger Band, kita membutuhkan konfirmasi pembalikan pasar dari pola candlestick yang ada atau indikator lainnya.

Gambar 3 – Pembalikan Trend

Pada kasus ini kita mencoba menggabungkan Bollinger Bands denga RSI dan kita bisa melihat trend yang ditunjukan oleh Bollinger Bands memperoleh suatu konfirmasi yang ditunjukan oleh RSI dalam grafik harga.

Crossing Dan Pullback Dari Middle Line

Pada Bollinger Band, penggunaan garis tengah atau middle line berfungsi sebagai support/resistance. Jika suatu harga hanya melintasi middle Bollinger Band, maka ini bisa dijadikan tanda dan acuan bahwa akan terjadi perubahan tren.

Akan tetapi dalam kasus ini kita disarankan untuk mencari konfirmasi. Akan tetapi kita harus memperhatikan bahwa harga sering menguji level di luar middle line sebelum berbalik, dan false break ini sering kali mengecoh para trader. Jika harga terjadi pemantulan pada lower band serta memotong middle line ke atas, upper band akan menjadi target harga atas. Khusus untuk up trend dan salam posisi yang kuat, suatu harga biasanya berfluktuasi di antara upper dan middle band.

Oleh karena itu pada up trand yang kuat kita harus mempertimbangkan untuk mencari peluang buy di middle band. Apabila up trend tidak begitu kuat maka koreksi mungkin terjadi lebih dalam hingga mencapai lower Bollinger Band. Sebaliknya pada down trend yang kuat, kita harus mencari peluang untuk sell di middle Bollinger Band. Jika down trend tidak begitu kuat, retracement dapat menggiring harga ke upper Bollinger Band.

Gambar 4 – Crossing dan pullback dari middle line

Kesimpulan

Indikator Bollinger bands adalah salah satu indikator teknikal yang sangat berguna untuk membangun suatu fundamental yang kuat demi memperoleh suatu strategi trading yang lebih baik. Indikator ini juga sangat akurat dalam merepresentasikan level support/resistance yang berlaku dinamis serta dapat mengukur tingkat volatilitas pergerakan harga. Demikian penjelasan singkat yang bisa disajikan untuk Anda, semoga artikel tentang Mekanisme Trading Dengan Bollinger Bands bermanfaat untuk kita semua.