Semua trader yang sudah melakukan trading baik itu trader pemula maupun professional selalu mengatakan bahwa setiap trader harus menetapkan stop loss dan take profit sesuai dengan kemampuan trading dan modal masing-masing trader. Apa itu stop loss dan take profit dalam trading Forex dan bagaimana cara menetapkan stop loss dan take profit ini? Pada artikel kali ini kita akan membahas hal tersebut.
Konten Artikel
Pengertian Stop Loss Dana Take Profit
Di dalam dunia trading, ada beberapa cara dan strategi yang dapat digunakan untuk meraih keuntungan sesuai target pencapaian. Diantaranya adalah penggunaan stop loss dan take profit. Penggunaan hal ini wajib untuk dipelajari demi menghasilkan keuntungan dan meminimalisir risiko rugi saat melakukan trading. Lalu, apa sebenarnya pengertian dari kedua istilah tersebut dan bagaimana cara untuk menerapkannya?
- Stop Loss adalah sebuah order atau perintah untuk menutup posisi yang berguna untuk membatasi kerugian dalam nilai tertentu.
- Take Profit adalah sebuah order atau perintah untuk menutup posisi untuk membatasi keuntungan dalan nilai tertentu.
Saat pergerakan harga menyentuh level stop loss ataupun take profit, maka sistem secara otomatis akan menutup order atau posisi tersebut.
Cara Penempatan Stop Loss Yang Benar
Pada kesempatan kami ini, kami akan menjelaskan cara yang biasa digunakan dalam penentuan stop loss dalam trading. Setiap trader mempunyai cara masing-masing. Akan tetapi ada beberapa cara yang bisa digunakan dalam memasang stop loss yang benar, antara lain:
Penempatan Stop Loss secara manual
Penempatan Stop Loss secara manual adalah proses penghentian kerugian yang dilakukan oleh trader dengan menutup posisi trading sendiri di platform trading, saat harga ternyata sudah jauh bergerak ke arah yang berlawanan dengan harapan kita. Faktor utama dan menjadi factor penentu dalam hal ini adalah emosi yang kita miliki.
Cara penempatan stop loss secara manual bisa dengan cara berikut ini:
- Trader mengklik 2x di posisi order yang sedang terbuka. Lalu akan muncul jendela order. Tekan tombol close (berwarna kuning) yang menyala di jendela order. Order yang ada akan tertutup ketika tombol tersebut di tekan.
- Cara kedua yang bisa digunakan adalah, dengan mengklik tanda “X” order yang terbuka di sebelah kanan bawah.
Gambar 1 – Stop Loss Manual
Penempatan Stop Loss secara otomatis
Penempatan Stop Loss secara otomatis dilakukan berdasarkan penentuan level harga tertentu dimana posisi trading akan tertutup secara otomatis jika sudah mencapai level tersebut. Yang menjadi Faktor penentu dalam penempatan stop loss secara otomatis adalah bagaimana mengimplementasikan Manajemen Resiko dalam trading kita.
Cara penempatan stop loss secara manual bisa dengan cara berikut ini:
Di menu jendela “Order” ada kolom yang disediakan untuk memasukkan level “Stop loss” dan level “take profit”. Isikan level harga yang diinginkan untuk dipasangkan level stop loss. Order akan tertutup otomatis ketika level stop loss tersebut tersentuh oleh harga.
Gambar 2 – Stop Loss Otomatis
Penggunaan Trailing Stop
Selain kita menggunakan menggunakan Stop Loss dan Take Profit, kita juga bisa menggunakan Trailing Stop. Dengan trailing stop, seorang trader bisa tetap mendulang profit biarpun harga bergerak ke arah yang tak terduga, tanpa harus khawatir mengalami kerugian yang besar. Mekanisme penggunaan Trailing Stop bisa dilihat di uraian berikut ini:
Misalkan Anda set Trailing Stop di angka 20 poin dan melakukan order buy di harga 1.3000. Jika kemudian harga naik ke 1.3021, maka trailing akan terpicu dengan cara mengaktifkan SL secara otomatis di harga 1.3001. Dengan asumsi jarak Trailing Stop adalah 20 pips, yaitu dari 1.3021 ke 1.3001, kita masih mendapatkan 1 pips profit jikalau harga tiba-tiba turun dan SL tersentuh.
Apabila kemudian harga naik ke 1.3030, maka SL juga otomatis mengikuti kenaikan tersebut dan berada di 1.3010. Jadi bisa dikatakan, semakin banyak kenaikan harga, semakin besar pula keuntungan yang bisa dikunci oleh trailing stop.
Katakanlah setelah menyentuh 1.3030, harga turun tajam hingga melewati level entry 1.3000. Order Anda tetap aman karena akan ter-close secara otomatis oleh SL di level 1.3010. Bukannya rugi, Anda justru masih bisa mengamankan profit 10 pip.
Cara Efektif dalam Menentukan Stop Loss dan Take Profit
Ada beberapa cara yang sering digunakan untuk menentukan stop loss dan take profit, antara lain:
Menggunakan perhitungan Rasio Risk & Reward
Penggunaan Risk & reward dalam trading merupakan bagian dari Money Management (MM) dalam trading. Hal pertama dan merupakan kunci dalam trading adalah bagaimana car akita untuk menghitung resiko yang siap diterima agar hasil tradingnya realistis. Dalam istilah lain, yang harus pertama kali dilakukan adalah menentukan level stop loss terlebih dahulu, setelah itu menentukan take profit sesuai dengan rasio risk & reward yang telah direncanakan.
Misalnya: level stop loss yang siap diterima sebesar 50 pips, maka dengan ratio 1:2, level take profit yang ditentukan adalah sebesar 100 pips.
Disamping itu, cara lain yang sering digunakan untuk menentukan stop loss dengan menggunakan Money Management yaitu dengan menghitung risk & reward berdasarkan persentase. Berdasarkan teori Money Management, dikatakan bahwa sangat tidak baik bagi para trader untuk meresikokan dana tradingnya melebihi 2-3% dari modal, oleh karena itu skala inilah yang seharusnya kita tempatkan Stop Loss. Dalam hal ini juga akan berpengaruh terhadap penggunaan lot yang akan digunakan.
Contoh: jika memiliki equity sebesar $1,000, dengan resiko yang siap diterima sebesar 3%, maka perhitungannya adalah, $1,000 x 3% = $30. Artinya, dalam 1x transaksi, maksimal stop loss yang bisa diterima maksimal di angka $30. Dengan menggunakan lot 0.10, maka perhitungannya $30: 0.10 hasilnya adalah 300 point atau 30 pips untuk batasan stop loss yang akan dipasang nanti.
Menggunakan Price Action
Penggunaan price action biasanya digunakan dalam menentukan stop loss dan take profit adalah dengan menentukan level stop loss dan take profit berdasarkan pola price action yang sedang terjadi di chart trading kita.
Dalam penggunaan model ini, ada beberapa cara yang bisa digunakan, antara lain:
Penggunaan Support dan Resistance
Cara penggunaanya:
- Tentukan garis Support atau Resistance.
- Hitung jarak perkiraan posisi order dengan level support atau resistance.
- Tentukan penggunaan lot dan management resiko sesuai jarak antara posisi order dengan garis stop loss di support atau resistance.
- Apabila garis support berlaku sebagai level stop loss, maka level resistance terdekat akan menjadi tempat untuk meletakkan take profit.
- Sebaliknya, jika garis resistance berlaku sebagai level stop loss, maka level support terdekat akan menjadi tempat untuk meletakkan take profit.
Gambar 3 – Penggunaan Price Action
Penggunaan Trend Line
Cara penggunaanya:
- Tentukan garis trend line.
- Hitung jarak perkiraan posisi order dengan garis trend line.
- Tentukan penggunaan lot dan management resiko sesuai jarak antara posisi order dengan garis stop loss di garis trend line.
- Take profit bisa diletakkan di support atau resistance terdekat yang berlawanan dengan level stop loss.
Gambar 4 – Penggunaan Trend Line
Penggunaan Fibonacci Retracement.
Cara penggunaanya:
- Pasang terlebih dahulu fibonacci retracement di timeframe besar dengan menarik dari harga tertinggi ke harga terendah, atau sebaliknya.
- Proyeksikan garis-garis level fibonacci sebagai level stop loss dan level take profit.
- Tentukan penggunaan lot dan management resiko sesuai jarak antara posisi order dengan garis level fibonacci retracement.
Gambar 5 – Penggunaan Fibonacci retracement
Penutup
Demikianlah artikel tentang Stop Loss dan Take Profit dalam trading. Dari penjelasan diatas maka kita dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa penggunaan Stop Loss dan Take Profit harus benar-benar dipahami dan digunakan oleh para trader. Ini merupakan rangkaian dari Money Management yang harus di kuasai oleh kita semua. Dengan penentuan Stop Loss dan Take Profit yang benar maka kita bisa menghasilkan trading yang efektif dan meminimalisir kerugian yang kita peroleh.