AMarkets App

AMarkets App

Aplikasi perdagangan terbaik

peringkat aplikasi

Penggunaan Korelasi Pasangan Mata Uang dalam Trading Forex

Dalam proses trading terutama forex, seringkali ada beberapa pasangan mata uang (pair) yang pergerakan harganya saling berhubungan satu sama lain. Pergerakan pasangan mata uang ini sering disebut dengan korelasi mata uang (currency correlation). Bagaimana cara kita memahami korelasi mata uang akan membantu para trader untuk menilai kondisi pasar, meminimalkan suatu risiko serta mencari peluang dalam melakukan proses trading kita.

Proses korelasi tersebut bisa bergerak ke arah yang sama atau mungkin juga yang bergerak ke arah yang berlawanan. Proses ini tidak terjadi tanpa sengaja. Pada prinsipnya proses korelasi terjadi untuk menunjukkan hubungan statistik antar entitas.

Pengerti Dasar Korelasi Trading

Dari uraian singkat diatas maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa pengertian dasar dari korelasi adalah ukuran serta nilai statistik dari hubungan antara dua aset dalam proses trading. Proses korelasi mata uang memberikan suatu petunjuk tentang sejauh mana dua pasangan mata uang telah bergerak ke suatu arah yang sama, berlawanan, atau sama sekali arah yang acak dalam suatu periode tertentu.

Analisis hubungan dua aset dengan menggunakan data statistik memiliki suatu nilai yang sangat prediktif, dimana dapat mengidentifikasi suatu potensi dan peluang dalam proses trading serta dapat mengelola nilai resiko yang akan terjadi.

Nilai korelasi biasanya diukur dalam bentuk desimal pada skala nilai -1 hingga +1 untuk memberikan kepada kita angka yang sering disebut dengan istilah koefisien korelasi. Koefisien tercantum dalam tabel dan dinyatakan dalam bentuk:

  • -1 menggambarkan korelasi negatif 100%
  • +1 menggambarkan korelasi positif 100%
  • 0 menggambarkan tidak ada korelasi

Korelasi Positif

Korelasi positif menyatakan bahwa kedua pair bergerak pada arah yang sama. Semangkin tinggi korelasi pair tersebut maka semakin dekat dan semangkin akurat kesamaan geraknya.

Contoh: EUR/USD dengan EUR/GBP

Gambar 1 – Korelasi Positif EUR/USD

Gambar 2 – Korelasi Positif EUR/GBP

Kedua pasangan mata uang bergerak dengan pola yang hampir sama, dalam hal ini mengindikasi korelasi yang sangat kuat. Misalkan kita melakukan Buy EUR, maka kita bisa ambil Buy di mata uang yang lain.

Korelasi Negatif

Korelasi negatif menyatakan bahwa kedua pair bergerak dalam arah yang berlawanan sehingga semakin negatif, oleh karena itu semakin kecil angka korelasinya membuat semakin besar perbedaan geraknya.

Contoh: EUR/USD dengan USD/CHF

Gambar 3 – Korelasi Negatif EUR/USD

Gambar 4 – Korelasi Negatif USD/CHF

Gambar diatas dijelaskan dengan lengkap bagaimana korelasi negatif yang terjadi sangat kuat, bisa dilihat faktor penggeraknya adalah perubahan harga dari salah satu mata uang pasangannya, dijelaskan dalam contoh diatas adalah USD. Karena USD berada dalam posisi yang berbeda dan pada pasangan yang satu pada sisi Buy pada pasangan yang lain pada sisi sell sehingga hubungannya bersifat negatif.

Korelasi Mata Uang Dalam Trading Forex

Sangat penting dalam trading forex, bahwa pasangan mata uang yang ditradingkan merupakan sebuah satuan tunggal. Pasangan mata uang secara garis besar terdiri dari dua mata uang yang berbeda serta nilainya ditetapkan berdasarkan perbandingan nilai dari satu mata uang terhadap mata uang lawannya.

Dalam hal ini ketika kita trading pada sebuah pasangan mata uang, maka kita melakukan dua transaksi sekaligus. Ketika kita membeli sebuah mata uang artinya kita juga melakukan proses penjualan pada mata uang pasangannya. Contoh: pada saat kita buy EUR/USD, artinya kita melakukan proses BUY untuk EUR sekaligus SELL untuk USD dalam waktu yang bersamaan.

Dalam trading forex pasangan mata uang yang kita tradingkan harus dilihat sebagai dua transaksi yang berbeda. Ini sangat membantu dalam mengetahui hubungan antar pasangan mata uang yang kita tradingkan, sehinga dapat membantu menemukan kesempatan (trading opportunity) untuk masuk pasar dan menghindari risiko yang tak diinginkan.

Pada saat kita membandingkan pasangan mata uang dalam proses trading, maka kita akan menemui kesamaan dalam pola serta pergerakan harganya, seperti misalnya pada korelasi positif EUR/USD dan GBP/USD berikut ini:

Gambar 5 – Korelasi Positif EUR/USD

Gambar 6 – Korelasi Positif GBP/USD

Kedua pair di atas mempunyai pergerakan yang hampir sama, dalam hal ini mengindikasikan korelasi yang kuat. Kita bisa membuktikan dengan rinci melalui pergerakan naik turunnya harga dari berdasarkan waktu. Pada saat transaksi EUR/USD ataupun GBP/USD, kita akan BUY EUR melakukan proses SELL pada mata uang yang lain jika kita membuka posisi buy pada pasangan mata uang tersebut. Dalam hal ini, korelasi mata uang yang kuat timbul karena hubungan berikut:

vs  = vs

Contoh yang lain adalah korelasi negatif dalam trading misalnya pada pair USD/JPY dan EUR/USD.

Gambar 7 – Korelasi Positif EUR/USD

Gambar 8 – Korelasi Positif USD/JPY

Pada contoh di atas, terlihat dengan jelas korelasi negatif yang sangat kuat. Faktor penggeraknya adalah perubahan harga dari salah satu mata uang pasangannya, dalam hal ini adalah USD. Hal ini disebabkan karena USD berada dalam posisi yang berbeda; pada pasangan yang satu di sisi BUY, sedangkan yang lainnya pada posisi SELL, sehingga hubungannya bersifat negatif.

vs = vs

Pada contoh diatas yang mengalami pergerakan hanya USD, sedangkan mata uang yang lain, yaitu EUR dan JPY tidak bergerak, oleh karena itu kita hanya membandingkan hubungan antara pergerakan harga USD dan gerakan harga USD yang saling berlawanan, sehingga bisa dikatakan hal ini tidak ada gunanya.

Manfaat Korelasi Dua Pair Dalam Forex

Dalam dunia trading terutama trading forex, sangat penting untuk memahami korelasi dua pair. Hal ini dikarenakan korelasi dua pair dapat digunakan untuk menentukan nilai open posisi trading kita, apakah kita akan melakukan Buy atau Sell. Kebiasaan yang dilakukan adalah para trader akan melakukan trading di pair yang memiliki korelasi kuat, baik positif maupun negatif. Sebagai contoh pada pair EUR/USD dan GBP/USD. Antara EUR/USD dan GBP/USD memiliki korelasi positif dan relatif tinggi, sehingga kecenderungan yang terjadi apabila pair EUR/USD bergerak naik, maka pair GBP/USD juga bergerak naik. Karena sifat korelasinya inilah kemudian banyak trader yang memperdagangkan kedua pair ini secara bersamaan.

Disamping itu juga korelasi positif dapat ditemukan komoditas. Hal ini dikarenakan akibat mata uang negara tersebut sangat bergantung pada ekspor komoditinya, misalnya hasil tambang atau hasil bumi. Contoh pasangan mata uang yang berkaitan dengan komoditas adalah AUD/USD, USD/CAD dan NZD/USD. Selain itu, Gold atau XAU/USD serta perak atau XAG/USD juga dikategorikan sebagai pasangan mata uang komoditi, karena base currency keduanya adalah komoditi yang diperdagangkan dalam USD.

Pada umumnya semua mata uang yang mempunyai hubungan dengan komoditi cenderung memiliki korelasi positif. Misalnya AUD/USD berkorelasi positif dengan XAU/USD karena Australia adalah penghasil emas terbesar di dunia, atau Minyak berkorelasi positif dengan USD/CAD karena kanada adalah salah satu negara penghasil serta eksportir minyak terbesar di dunia.

Kesimpulan

Korelasi dalam trading sifatnya dinamis dan akan selalu berubah setiap saat sesuai dengan perubahan harga oleh karena itu kita harus terus mengamati perubahan tersebut sebagai masukan untuk proses trading kita. Dari perubahan tersebut diharapkan agar para trader selalu memperbaharui gaya dan strategi trading masing-masing.

Disamping itu juga korelasi dalam trading selalu berubah dikarenakan ekonomi dan politik dari suatu negara. Korelasi yang kuat tidak bisa dijadikan patokan bahwa akan sama posisinya dimasa yang akan dating. Saran kami adalah dalam trading disaat melihat korelasi suatu mata uang maka kita harus memeriksa korelasi tersebut dalam jangka yang panjang karena dengan melihat korelasi dalam jangka yang Panjang maka kita akan memperoleh perspektif yang lebih baik terhadap perubahan mata uang tersebut.