AMarkets App

AMarkets App

Aplikasi perdagangan terbaik

peringkat aplikasi

Pengantar Fibonacci Retracement

Terdapat banyak tool untuk analisis teknikal serta indikator yang dapat digunakan oleh para trader untuk mencoba memprediksikan pergerakan harga di masa depan. Hal ini bisa merupakan suatu framework analisa pasar yang lengkap, seperti Metode Wyckoff, Teori Elliott Wave atau Teori Dow. Disamping itu ada juga tipikal indikator misalnya Moving Averages, Relative Strength Index (RSI), RSI Stochastic, Bollinger Bands, Ichimoku Clouds, SAR Parabolik, atau MACD.

Indikator Fibonacci retracement merupakan salah indikator yang populer dan digunakan oleh ribuan trader dalam market trading. Yang sangat menarik adalah, indikator ini didasarkan pada deretan bilangan Fibonacci yang ditemukan lebih dari 700 tahun yang lalu.

Pada tulisan kali ini kita akan membahas apa itu Fibonacci retracement dan bagaimana menggunakannya untuk menemukan level-level penting dalam platform trading kita.

Apa itu Fibonacci Retracement

Fibonacci retracement adalah suatu tools yang digunakan oleh para analis trading ataupun para trader dalam upaya untuk memprediksikan area-area yang menarik dalam platform trading. Hal ini dilakukan dengan menggunakan rasio Fibonacci sebagai persentase. Tools Fibonacci retracement berasal dari serangkaian angka yang diidentifikasi oleh ahli matematika Leonardo Fibonacci di abad ke-13. Deretan angka ini disebut dengan nama deret Fibonacci. Hubungan matematika tertentu antara angka dalam deret ini menghasilkan rasio yang kemudian diplot ke grafik.

Rasio-rasio tersebut adalah:

  • 0%
  • 23,6%
  • 38,2%
  • 61,8%
  • 78,6%
  • 100%

Walaupun secara teknis bukan merupakan rasio Fibonacci, banyak trader menganggap level 50% sangat penting, karena mewakili titik tengah kisaran harga. Rasio fibonacci di luar kisaran 0-100% juga dapat digunakan, seperti 161,8%, 261,8%, atau 423,6%.

Kita akan membahas bagaimana trader menggunakan persentase ini, akan tetapi poin utamanya adalah bahwa level yang terlihat di sini mungkin berkorelasi dengan level penting di market. Ketika diplot ke grafik harga, level Fibonacci dapat digunakan untuk mengidentifikasi area-area yang menarik, seperti level support, resistance, area retracement, titik masuk, target keluar, dan stop-loss.

Penggunaan Fibonacci di MetaTrader

Pengaplikasian Fibonacci pada grafik di MetaTrader, maka kitaa harus mengeklik tombol “Insert” kemudian pilih “Fibonacci”. Kita dapat menemukan beberapa indikator Fibonacci di terminal trading, seperti retracement, expansion, fan, arcs dan time zones. Indikator tersebut didasarkan pada rasio Fibo. Untuk tulisan kali ini kita akan membahas Fibonacci retracement.

Gambar 1 – Parameter Fibonacci

  1. Pilih ‘Fibonacci retracement’.
  2. Identifikasi level high dan low dari grafik harga. Pastikan bahwa tidak ada high yang lebih tinggi atau low yang lebih rendah di sebelah kanan high dan low yang telah kita tentukan.
  3. Tarik garis tren (disebut “base line” atau garis dasar) dengan menghubungkan titik-titik yang telah kita pilih. Untuk uptrend, kita perlu menarik garis dari titik minimum ke titik maksimum. Sebaliknya untuk downtrend, kita harus menarik garis dari titik maksimum ke titik minimum. Garis harus selalu ditarik dari kiri ke kanan, dari titik terendah dari satu candlestick ke titik tertinggi yang lain dan begitu pula sebaliknya. Selain itu, usahakan untuk selalu selaras dalam menarik titik-titik ekstremnya: badan candle ke badan candle – sumbu ke sumbu.

Pada saat garis telah kita tarik, maka terdapat 6 garis horizontal secara otomatis akan muncul dengan memotong garis tren di level Fibonacci 0,0%, 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8%, 100% (rasio Fibonacci seperti penjelasan diatas). Garis horizontal tambahan akan ditarik di 161,8%, 261,8%, dan 423,6%.

Gambar 2 – Fibonacci

Level Fibonacci yang telah dibuat akan bertindak sebagai support dan resistance: dimana harga cenderung untuk berkonsolidasi di dekat level-level tersebut sebelum koreksi berakhir (dan tren keseluruhan berlanjut) ataupun berlanjut (harga menembus salah satu level retracement dan bergerak menuju level retracement yang berikutnya, misalnya, sampai 50% setelah level 38,2%).

Jika harga terjadi koreksi dan lebih 61,8% dari pergerakan sebelumnya (pada harga penutupan), maka kemungkinan besar harga akan mencapai awal tren. Perlu diingat bahwa level retracement 50% adalah level retracement yang paling banyak termonitor dan merupakan area umum untuk melakukan aksi buy selama retracement dari uptrend atau melakukan aksi sell apabila itu adalah retracement dari downtrend.

Mekanisme Menggunakan Fibonacci retracement

Ada 2 cara yang bisa digunakan apabila kita ingin melakukan proses trading menggunakan alat Fibonacci retracement:

  1. Agresif. Untuk mekanisme agresif, cara yang dilakukan adalah trading di setiap level Fibo. Jika pasar mulai aktif terkoreksi, buka posisi melawan tren dengan menargetkan level Fibo berikutnya.
  2. Konservatif. Tunggu sampai harga memantul balik dari level Fibo ke arah tren utamanya.

Pergerakan suatu harga tidak akan pernah selalu berhenti tepat di level Fibonacci. Oleh karena itu pada umumnya, Fibonacci akan mengarahkan pada area support/resistance. Sehingga sebelum kita membuka transaksi, kita harus menunggu sampai harga benar-benar mengonfirmasi kelanjutan tren utamanya.

Kita dapat menggunakan Fibonacci pada timeframe yang berbeda. Apabila level-level Fibonacci pada timeframe yang berbeda bertemu, maka level-level ini menjadi lebih penting.

Tips sukses menggunakan Fibonacci retracement

Menentukan titik garis penarikan Fibonacci retracement

Ada dua pilihan saat Anda menarik garis Fibonacci. Pertama, Fibonacci ditarik dari sumbu candle satu ke sumbu candle lain. Kedua, kita bisa menghubungkan garis-garis Fibonacci dari body candle satu ke body candle lain. Jika menarik dari sumbu ke sumbu, artinya Anda menggunakan harga tertinggi dan terendah (high dan low) sebagai patokan.

Sementara itu, penarikan antar body candle memungkinkan Anda untuk menggunakan harga pembukaan dan penutupan (open dan close) sebagai acuan. Penarikan yang kita lakukan harus selalu konsisten sumbu ke sumbu atau body ke body dan tidak bisa diselang-seling misalkan dari sumbu ke body atau body ke sumbu.

Menggabungkan dengan indikator lain

Pada saat menganalisa trading kita dengan hanya menggunakan satu tool dianggap tidaklah cukup. Para trader tetap disarankan untuk menggunakan indikator lain untuk memperoleh sinyal trading yang akurat. Oleh karena itu, kita harus mengkombinasikan Fibonacci dengan indikator lain.

Hindari timeframe yang kecil

Dalam memilih timeframe, biasanya akan disesuaikan dengan preferensi dari strategi trading yang akan kita gunakan. Akan tetapi, memilih timeframe super kecil seperti M1 tidak akan ideal bagi analisis trading dengan menggunakan Fibonacci. Hal ini disebabkan karena pergerakan harga yang terlampau cepat akan membuat sinyal dari Fibonacci retracement sangat sulit terbaca.

Penutup

Bilangan Fibonacci ditemukan di mana-mana dan banyak trader percaya bahwa bilangan ini memiliki relevansi dalam memetakan trading yang kita lakukan. Seperti halnya indikator teknikal, hubungan antara aksi harga, pola grafik, dan indikator tidak didasarkan pada prinsip ilmiah atau hukum fisik apa pun.

Dengan demikian, Fibonacci retracement mungkin bermanfaat hanya bagi sejumlah trader yang konsisten dan paham dalam menggunakannya. Namun, Meskipun level Fibonacci retracement tidak selalu berkorelasi secara langsung, alat ini dapat berfungsi untuk memprediksi area-area yang menarik di dalam grafik. Demikian penjelasan singkat yang bisa disajikan untuk Anda, semoga artikel tentang Pengantar Fibonacci Retracement bermanfaat untuk kita semua.