AMarkets App

AMarkets App

Aplikasi perdagangan terbaik

peringkat aplikasi

Konsep Dasar Indikator Momentum

Pada saat kita menggunakan analisa teknikal, terdapat istilah yang dinamakan dengan “Momentum” dimana merupakan suatu keadaan yang mengacu pada kekuatan di balik sebuah trend. Kekuatan sebuah momentum diukur dengan sejumlah indikator teknikal (RSI, Stochastic Oscillator, MACD).

Setiap indikator memiliki suatu pendekatan yang berbeda dan memiliki formulanya masing-masing. Pada artikel kali ini, kami akan membahas indikator yang digunakan untuk melihat suatu kekuatan trend, indikator tersebut adalah “Momentum”.

Indikator Momentum dipergunakan untuk mengukur besarnya suatu perubahan harga aset dalam periode waktu tertentu. Formula dari indikator ini membandingkan harga penutupan yang paling akhir dengan harga penutupan yang sebelumnya.

Cara Pengaturan

Cara untuk menambahkan indikator Momentum ke grafik adalah, klik “Insert” – “Indicators” – “Oscillators” – “Momentum”. Anda bisa menerapkan indikator ini dalam trading yang anda lakukan.

Gambar 1 – Pengaturan Indikator Momentum

Secara default, parameter yang baku untuk indikator Momentum di MetaTrader (MT4 atau MT5) adalah 14, akan tetapi kita bisa mengaturnya sesuai dengan keinginan kita. Indikator Momentum dapat berfungsi dengan baik semua Time Frame.

Akan tetapi, yang perlu diperhatikan dan di ingat oleh para trader adalah semakin kecil Time Frame yang digunakan maka akan semakin sensitif performanya. Hal itu juga sangat berpengaruh dimana indikator ini sangat memungkinkan untuk menghasilkan lebih banyak sinyal palsu dibandingkan dengan performanya pada Time Frame yang lebih besar.

Prinsip Kerja Indikator Momentum

Pergerakan Momentum berada di sekitar nilai tengah 100. Level ini tidak ditandai secara otomatis di MetaTrader, akan tetapi kita melakukannya sendiri. Ketika nilai dari indikator naik di atas level 100, maka ini menandakan bahwa “Buyer” sedang dominan. Sebaliknya, apabila pergerakan di bawah 100 menandakan “Seller” sangat dominan.

Apabila Momentum telah mencapai nilai yang sangat tinggi atau rendah, maka bisa dipastikan bahwa kemungkinan besarnya adalah trend naik/tren turun akan terus berlanjut. Level-level ekstrem dari indikator menandakan adanya momentum trend yang berarti untuk mempertahankan pergerakan harganya.

Gambar 2 – Indikator Momentum di Platform

Disamping itu juga, indikator Momentum bisa digunakan untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli (overbought) atau jenuh jual (oversold) di pasar. Kondisi oversold menandakan bahwa keadaan pasar sedang Bearish, dan berpotensi menimbulkan lompatan harga. Jika Momentum menyentuh dasar dan berbalik naik, maka mensinyalir pembelian. Saat pasar sedang mengalami kenaikan dan berada dalam dalam overbought, maka harga berpeluang untuk turun. Jika Momentum mencapai puncak dan berbalik turun, maka mensinyalir penjualan.

Selain itu kita bisa menambahkan indikator lain untuk melihat presisi ketepatan penggunaan Indikator Momentum dalam trading. Misalnya penerapan Moving Average dalam periode jangka pendek pada indikator Momentum agar lebih mudah dalam penentuan titik balik arah yang sedanag terjadi. Caranya adalah, pilih “Moving Average” di antara indikator-indikator tren MT4 di panel “Navigator”, lalu tarik dan letakkan di dalam grafik indikator Momentum. Pada jendela yang muncul, pilih “First Indicator’s Data” dari menu drop “Apply to” pada tab “Parameters”.

Gambar 3 – Modifikasi Indikator Momentum dengan Moving Average

Penerapan melalui strategi yaitu kita melakukan Buy di saat Momentum memotong MA dari bawah ke atas, dan Sell ketika memotong SMA dari atas ke bawah. Dengan cara ini, pemilihan waktu sinyal akan menjadi jauh lebih baik.

Gambar 4 – Modifikasi Indikator Momentum dengan Moving Avarage

Alangkah baiknya untuk memilih sinyal yang sesuai dengan trend yang terpantau pada timeframe yang lebih besar, atau dengan menggunakan indikator trenв yang lainnya. Pada saat kita memasuki market sebaiknya dilakukan hanya setelah harga mengkonfirmasi sinyal yang dihasilkan oleh indikator tersebut. Jika Momentum mencapai puncak, tunggulah sampai harga terlihat mulai turun, baru setelah itu mengambil aksi Sell.

Ada kalanya Momentum berbalik sebelum harga bergerak. Saat Momentum menyimpang dari harga, maka indikator dianggap sebagai indikator utama (leading indicator) yang mengarahkan adanya peluang ke atas (saat Momentum turun sementara harga naik) atau ke bawah (saat Momentum naik sementara harga turun).

Gambar 5 – Indikator Momentum sebagai Leading Indikator

Kesimpulan

Indikator Momentum sangat membantu para trader dalam mengidentifikasi suatu perubahan pada kekuatan trend baik itu saat Bullish atau Bearish. Indikator ini juga bisa digunakan untuk menghasilkan sinyal trading, akan tetapi perlu ada sedikit catatan dimana indikator ini harus dikombinasikan dengan price action.

Penting untuk disadari oleh kita semua bahwa indikator Momentum dapat memberikan keuntungan yang sangat besar apabila digunakan sebagai konfirmasi sinyal yang disediakan oleh tools yang lain. Demikian penjelasan singkat yang bisa disajikan untuk Anda, semoga artikel tentang Konsep Dasar Indikator Momentum bermanfaat untuk kita semua.