Pada trading forex, anda akan menemukan kondisi pasar yang selalu membuat trading anda harus mengikuti kondisi pasar tersebut. Kadang kondisi pasar sedang mengalami trend sehingga kita bisa dengan mudah melihat arah pergerakannya. Tapi kadang kita menemukan suatu kondisi pasar yang datar atau yang sering dibilang dengan istilah Sideways.
Konten Artikel
Pada saat market menunjukan suatu kondisi yang sideways, sering akan timbul pertanyaan dalam diri trader kira-kira pasangan pair ini mau kemana? Apakah cenderung naik atau turun? Kenapa tidak ada trend yang jelas dalam market tersebut?. Apabila kita asal-asalan dalam mengambil posisi maka kerugian akan menghampiri kita. Oleh karena itu kita membutuhkan indikator yang akan menuntun kita untuk melihat kondisi pasar disaat sideways. Indikator sudah jelas diciptakan untuk membantu para trader masuk kedalam suatu market walaupun market tersebut memiliki nilai volalitas yang lemah.
Kondisi sideways adalah suatu keadaan dimana periode pergerakan suatu jarga sedang lemah dan dapat terjadi pada semua instrument perdagangan, baik itu di forex, binary ataupun di saham. Kondisi sideways sebenarnya bisa kita lihat di melalui nilai volatilitas pair tersebut dimana menunjukan kelemahan, akan tetapi berdasarkan fundamental, artinya bahwa hampir tidak ada likuiditas di pasar. Ketika kita menggunakan indikator volume, kondisi flat 60-100 point akan menunjukkan adanya “aktifitas”, tapi sebenarnya, volume trading yang riil tidak sebesar itu.
Periode flat ini biasanya akan terjadi pada saat sebelum atau sesudah berita berdampak besar yang tidak terantisipasi, ini membuat para pelaku pasar wait and see serta menunggu untuk membuka posisi lagi. Trading ketika kondisi pasar dalam posisi sideways akan sangat sulit dan beresiko, apalagi untuk para trader yang mempunyai style trading agresif. Lalu timbul pertanyaan, apakah ada cara agar keluar dari pasar ketika sedang sideways?
Banyak sekali indikator yang bisa memberikan informasi sideways dan sangat bermanfaat untuk digunakan. Dengan indikator tersebut, Anda bisa mengetahui kapan untuk keluar dari pasar dan kapan untuk mempersiapkan strategi untuk masuk lagi ke pasar. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas beberapa indikator tersebut dan semoga kajiannya bisa bermanfaat untuk Anda Semua.
Indikator Williams Alligator
Williams Alligator adalah contoh yang paling sederhana dari indikator untuk mendeteksi adanya trend sideways dimana indikator ini terdiri dari serangkaian Moving Averages. Pada saat garis Moving Average bergerak berlawanan, maka akan ada tren yang terbentuk, baik itu Up Trend maupun Down Trend. Hal ini berbanding terbalik, jika garis Moving Average saling bertumpukan atau paralel, maka pasar sedang Trend sideways. Dan apabila Alligator “Terbuka”, maka akan terjadi pembentukan trend yang baru dimulai.
Gambar 1 – Williams Alligator
Bollinger Band
Indikator selanjutnya adalah Bollinger Bands. Pemahaman akan Indikator ini sangat mudaha. Pada saat pergerakan indikator sudah berbentuk horisontal dengan kisaran yang sempit, maka artinya keadaan market diposisi sideways. Apabila semakin sempit channel yang terbentuk, maka semakin kuat pula trend yang akan terjadi. Yang harus dilakukan oleh para trader adalah, trader harus menunggu hingga Bollinger Band melebar untuk mengambil kesempatan entri pasar dari batas atas (Upper Band) atau bawah (Low Band).
Gambar 2 – Bollinger Bands
Parabolic SAR
Indikator berikutnya adalah Parabolic SAR. Indikator ini merupakan salah satu indikator yang sering digunakan oleh banyak trader dan merupakan salah satu yang paling favorit pada saat market sedang sideways. Cara penggunaan indikator ini sangat mudah. Semakin dekat serta halus titik sinyal dengan grafik harga, maka semakin dapat dikonfirmasikan bahwa pasar sedang sideways.
Gambar 3 – Parabolic SAR
Accelerator Oscillator (AO)
Indikator yang terakhir dalam pembahasan kita adalah Accelerator Oscillator (AO). Indikator Accelerator Oscillator adalah indikator yang sangat cocok untuk market yang sedang sideways. Pada saat nilai volatilitas sangat rendah sedang terjadi di market, maka histogram indikator ini akan mengecil dan berfluktuasi di sekitar garis dasar.
Gambar 4 – Accelerator Oscillator (AO)
Kesimpulan
Penjelasan pada artikel kali ini diharapkan memberikan sedikit ilmu buat kita semua. Masih ada indikator lainnya yang bisa digunakan dalam market sideways namun, yang perlu kita ingat bahwa kebanyakan indikator hanya menunjukkan kondisi market yang sedang berlangsung apakah sedang trending atau sideways, tanpa memberi prediksi kapan trend akan berakhir, sehingga trader bisa ketinggalan masuk ke pasar.
Perlu diingat juga bahwa kondisi saat market sedang sideways adalah kondisi dimana kita harus menahan aktivitas trading kita. Banyak trader terutama yang pemula masih memiliki sikap yang tidak sabar dalam menunggu pergerakan sideways tersebut, sehingga tidak maksimal hasil trading yang diperoleh. Kiranya indikator yang disajikan diatas diharapkan mampu membantu para trader untuk lebih bijak dalam masuk kedalam suatu market.