Setiap orang mempunyai gaya trading masing-masing. Ada trader yang menyukai trading dengan time frame besar serta membutuhkan waktu lama, tapi ada juga trader yang berminat ke teknik trading singkat dengan time frame kecil atau yang sering disebut scalping. Khusus untuk trader yang tidak memiliki begitu banyak waktu dan ingin mendapatkan kepastian hasil trading yang cepat, maka strategi scalping adalah pilihan yang dianggap tepat.
Konten Artikel
Teknik trading atau yang sering disebut dengan “hit and run”, dimana trader membuka posisi dengan cepat ketika ada peluang entry dan menargetkan profit kecil. Pada saat profit sudah tercapai, trader akan segera menutup posisinya. Walaupun dalam entry hanya mengejar profit yang kecil, akan tetapi para scalper biasanya membuka banyak posisi dalam waktu bersamaan. Oleh karena itu, apabila semua posisi berhasil profit, maka akan memperoleh akumulasi profit yang besar.
Sebenarnya gaya trading scalping tidak direkomendasikan terutama untuk pemula, dikarenakan metode ini sangat berisiko tinggi dan membutuhkan keterampilan analisa cepat serta akurat. Namun, bukan berarti bahwa teknik ini tidak bisa untuk dipelajari oleh kita semua. Salah satu cara termudah yaitu trader dapat melakukan metode scalping dengan bantuan indikator yang mudah dipahami.
Pada artikel ini kita akan membahas metode scalping dengan menggunakan Time Frame 5 Menit dengan menggunakan Indikator Moving Average yang digabungkan dengan Stochastic. Moving Average yang kita gunakan yaitu Exponential Moving Average (EMA) 200. Pendekatan indikator ini diharapkan bisa memberikan nilai yang baik untuk trading kita semua.
Alasan Menggunakan Moving Average dalam Scalping
Pada prinsipnya, strategi scalping 5 menit yang akan kita pelajari ini adalah strategi “follow the trend” atau trading mengikuti arah trend yang sudah ada. Jadi, strategi ini membutuhkan market trending agar bisa bekerja secara optimal. Oleh karena itu menurut kami salah satu indikator teknikal terbaik untuk mendeteksi arah trend adalah Moving Average, karena indikator ini mudah digunakan bahkan untuk pemula sekalipun.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Moving Average yang digunakan adalah Exponential Moving Average atau EMA dan difungsikan sebagai trend filter. Apabila kita telah memperoleh trend marketnya, maka yang harsu dilakukan selanjutnya adalah kita akan mencari sinyal entry dengan Stochastic. Di sini, indikator Stochastic difungsikan sebagai trigger serta penanda sinyal saat pergerakan harga telah mencapai keadaan Overbought (jenuh beli) atau Oversold (jenuh jual).
Parameter Entry Metode Scalping
Agar bisa memperoleh hasil yang maksimal dengan strategi scalping 5 menit yang kita pelajari kali ini, maka sangat direkomendasikan untuk para trader mengikuti beberapa setingan serta skenario entry sebagai berikut:
- Time frame: 5 Menit (M5)
- Rekomendasi pasangan mata uang: EUR/SUD, GBP/USD, USD/JPY, USD/CHF, AUD/USD
- Indikator trading: Exponential Moving Average Periode 200 (EMA 200) dan indikator Stochastic pengaturan default.
Skenario Open Posisi Buy
Cara yang harus diperhatikan dalam entry posisi untuk posisi Buy adalah sebagai berikut:
- Harga harus berada di atas garis EMA 200.
- Kita harus melihat kurva Stochastic yang sedang mengalami Oversold dan menembus level 20 dari arah bawah ke atas.
- Lakukan proses open posisi Buy di sekitar garis Stochastic 20.
- Harus diperhatikan bahwa jangan lupa memasang Stop Loss 10-15 pips di bawah titik entry.
- Target profit ideal menggunakan strategi ini adalah sekitar 20-30 pips.
Untuk lebih jelasnya silahkan lihat contoh gambar di bawah ini:
Gambar 1 – Mekanisme Buy
Pada contoh di atas, pair mata uang yang digunakan adalah EUR/USD dengan time frame 5 menit. Bisa diamati, pergerakan EUR/USD mencerminkan market bullish ditandai dengan posisi harga di atas EMA 200. Kemudian, pada indikator Stochastic sudah menunjukkan sinyal Oversold serta kurva yang berhasil naik menembus garis 20 dari arah bawah ke atas. Dengan demikian, trader bisa membuka posisi Buy setelah penembusan garis 20 Stochastic.
Skenario Open Posisi Sell
Seperti uraian tentang cara open posisi Buy, maka pada prinsipnya untuk melakukan open posisi Sell sama aja, penjelasannya adalah sebagai berikut:
- Harga harus berada di dibawah garis EMA 200.
- Kita harus melihat kurva Stochastic yang sedang mengalami Overbought dan menembus level 80 dari arah atas ke bawah.
- Lakukan proses open posisi Sell di sekitar garis Stochastic 80.
- Harus diperhatikan bahwa jangan lupa memasang Stop Loss 10-15 pips di atas titik entry.
- Target profit ideal dengan teknik scalping 5 menit ini adalah di kisaran 20-30 pips.
Untuk lebih jelasnya silahkan lihat contoh gambar di bawah ini:
Masih pada pair mata uang yang sama yaitu AUD/USD dengan time frame 5 menit, kali ini trend bearish berhasil dideteksi, ditandai dengan pergerakan harga di bawah EMA 200. Kemudian, sinyal entry muncul ketika kurva Stochastic beberapa kali sampai di area Overbought. Dengan begitu, sinyal trading sudah valid dan trader bisa membuka posisi Sell ketika Stochastic telah turun menembus garis 80 dari atas.
Hal yang Harus diperhatikan dalam Strategi Scalping
Sebuah strategi trading selalu memiliki memiliki kelemahan dan kelebihannya, tanpa terkecuali teknik yang kita bahas kali ini. Untuk meminimalisir kerugian, seorang trader sangat dianjurkan mewaspadai beberapa hal yang menjadi kelemahan strategi ini, antara lain:
- Sinyal Palsu. Dalam trading terutama strategi scalping sinyal palsu atau false signal akan sealu terjadi. Hal ini terjadi karena pada time frame rendah, sehingga noise harga lebih sering muncul. Oleh karena itu alangkah baiknya trader harus mempelajari teknik price action untuk 0mempertajam sinyal.
- Bukan untuk market sideways. Karena Teknik scalping lebih akurat saat market sedang trending, maka akan jadi masalah apabila trader mencoba untuk melakukan entry di pada saat market dengan ranging atau sideways.
- Pentingnya Stop Loss. Banyak scalper tidak menggunakan Stop Lose dalam trading yang dilakukan. Tapi kami menyarankan untuk para scalper menggunaan Stop Lose karena mereka membuka banyak posisi dalam sekali entry. Sehingga dalam hal ini, mereka juga perlu memasang banyak Stop Loss. Selain itu penggunaan stop lose sebagai pengaman dalam trading kita.
- Sangat optimal hanya di beberapa pasangan mata uang tertentu. Walalupun teknik scalping 5 menit yang kita pelajari ini bisa memberikan sinyal trading yang dapat diandalkan, akan tetapi strategi ini hanya efektif di pasangan mata uang tertentu saja. Trader hanya disarankan trading di beberapa pair mayor seperti EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, USD/CHF, AUD/USD. Sebagai akibatnya, trader akan sulit mendapatkan sinyal entry bila pair-pair tersebut pergerakannya kurang bagus.
Kesimpulan
Penjelasan Teknik diatas merupakan Teknik yang sangat mudah dan bisa dipahami oleh trader semua. Diharapkan untuk mencoba salah satu teknik scalping yang menurut kita merupakan Teknik yang paling mudah dan simple dalam trading kita. Yang terpenting buat para trader adalah apabila ingin menggunakan Teknik scalping maka kita harus fokus dalam rangkaian trading kita karena scalping merupakan salah satu strategi yang agresif dan membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi. Demikian penjelasan singkat yang bisa disajikan untuk Anda, semoga artikel tentang Penggunaan Moving Average dalam Scalping bermanfaat untuk kita semua.