AMarkets App

AMarkets App

Aplikasi perdagangan terbaik

peringkat aplikasi

Indikator Trend Sideways

Pada saat melakukan proses trading, terkadang kita menemukan situasi pasar yang menunjukan bahwa trend yang terjadi sedang datar atau sideways. Muncul pertanyaan, mau kemana arah pergerakan pair yang kita pilih? Apakah pergerakannya akan naik atau turun? Apabila kita tidak tepat dalam open posisi maka kerugian siap mengintai. Karena itulah, berbagai indikator pendeteksi Sideways diciptakan untuk membantu trader masuk ke market walaupun volatilitas sedang lemah.

Sideways merupakan periode suatu pergerakan harga dimana harga menjadi lemah dan dapat terjadi pada instrumen perdagangan apapun dalam trading. Kondisi Sideways dapat kita lihat seperti suatu bentuk volatilitas yang lemah, akan tetapi secara fundamental bisa diartikan bahwa hampir tidak ada likuiditas di pasar. Pada saat kita menggunakan indikator volume, kondisi flat/diam berada di level 60-100, ini menunjukkan adanya sebuah “pergerakan”, akan tetapi dalam arti yang sebenarnya kondisi volume trading yang riil tidak sebesar itu.

Pada periode ini biasanya terjadi sebelum atau sesudah berita fundamental yang dikeluarkan dimana tidak terantisipasi, sehingga pasar kehabisan kekuatan untuk open posisi lagi. Proses trading pada saat market dalam kondisi sideways sangat sulit dan berbahaya, terutama bagi trader yang senang trading agresif. Oleh karena itu, bagaimana caranya supaya kita bisa keluar dari market ketika sedang Sideways?

Ada beberapa indikator yang bisa digunakan untuk mendeteksi Sideways dan sangat bermanfaat untuk dipelajari. Dengan indikator tersebut bisa mengetahui waktu yang tepat untuk keluar dari pasar dan mempersiapkan strategi kita untuk kembali lagi masuk ke pasar.

Ciri-Ciri Indikator Yang Bisa Mendeteksi Trend Sideways

Banyak indikator serta metode yang bisa digunakan untuk market sideways mulai dari indikator yang sangat mudah sampai yang memiliki tingkat kerumitan yang sangat tinggi. Akan tetapi yang harus dipenuhi secara algoritma untuk indikator tersebut adalah harus memenuhi kualifikasi sebagai berikut:

  1. Memberikan analisis yang komprehensif terutama tentang volume trading.
  2. Mempunyai perhitungan deviasi relatif dari nilai rata-rata.
  3. Bisa menghitung nilai kekuatan suatu market (analisis Supply dan Demand saat ini).
  4. Bisa menghitung pergerakan di waktu mendatang (berdasarkan harga dan waktu).
  5. Memiliki tampilan visual tergantung pada jenis indikator.

Selain hal yang disebutkan diatas, yang perlu diperhatikan bahwa indikator khusus untuk market sideways sangat mengandalkan logika. Indikator pada umumnya memang memiliki berbagai jenis, parameter, elemen grafis dan warna, tetapi karakteristik khusus untuk indikator di pasar sideways adalah menampilkan channel harga dengan batasan, arah, dan tingkat volatilitas. Penjelasan dibawah ini adalah indikator yang berfungsi sebagai pendeteksi sideways yang sering digunakan oleh para trader.

Indikator Overlay Pada Market Sideways

Kumpulan indikator overlay yang sering digunakan dan memiliki ketepatan yang akurat sehingga bisa digunakan pada market sideways adalah sebagai berikut:

Indikator Williams’ Alligator

Indikator Williams’ Alligator adalah salah satu contoh yang paling sederhana dari indikator yang bisa digunakan untuk mendeteksi sideways karena indikator ini terdiri dari serangkaian Moving Averages. Apabila garisnya bergerak berlawanan, berarti akan ada tren yang terbentuk. Begitupun sebaliknya, apabila garis dari indikator ini saling bertumpukan atau paralel, maka market sedang sideways. Dan apabila Alligator “membuka mulut”, ini berarti ada pembentukan trend baru dimulai.

Gambar 1 – Williams’ Alligator

Bollinger Band

Apabila indikator Bollinger Bands pada grafik berbentuk horizontal dengan kisaran yang sangat sempit, maka pasar sedang sedang berada dalam kondisi sideways. Semakin sempit channel yang terbentuk, maka semakin kuat trend yang akan terjadi. Para trader harus menunggu hingga Bollinger Bands melebar dan mengambil kesempatan masuk pada market dari batas atas atau bawah.

Gambar 2 – Bollinger Band

Parabolic SAR

Parabolic SAR dapat digunakan untuk melihat kondisi market sideways dan merupakan indikator yang sangat favorit dikalngan trader. Cara melihat kondisi sideways sangat mudah. Semakin dekat dan halus titik sinyal dengan grafik harga, maka bisa dibilang bahwa semakin dapat untuk mengkonfirmasikan market sedang dalam kondisi sideways.

Gambar 3 – Parabolic SAR

Selain indikator overlay yang telah di jelaskan di atas, terdapat juga Indikator Oscillator yang bisa diandalkan sebagai pendeteksi market sideways. Indikator Oscillator ini sangat mampu untuk menunjukkan level Overbought maupun Oversold berdasarkan histori harga.

Semakin dekat ke garis yang menunjukan level nol, maka sideways akan semakin sempit dan lebih tahan lama. Sebagian besar indikator yang akan disebutkan di bawah ini adalah modifikasi Stochastic Oscillator atau Williams% R, cara membacanya adalah dengan memperhatikan satu atau dua garis sinyal dalam rentang dari 0 hingga 100.

Indikator Oscillator Pada Market Sideways

Dibawah ini adalah Indikator Osilator yang sering digunakan dan memiliki ketepatan yang akurat sehingga bisa digunakan pada market sideways adalah sebagai berikut:

Accelerator Oscillator (AO)

Indikator Accelerator Oscillator (AC) adalah salah satu indikator yang sangat cocok untuk market sideways. Pada saat volatilitas rendah tengah terjadi, histogram pada indikator ini akan mengecil dan berfluktuasi di sekitar garis dasar.

Gambar 4 – Accelerator Oscillator (AC)

Relative Strenght Index (RSI)

Indikator Relative Strength Index (RSI) juga bisa digunakan dan layak masuk dalam daftar indikator yang bisa mendeteksi market sideways. Indikator ini menunjukkan rasio rata-rata kenaikan harga penutupan dengan rata-rata harga penutupan. Munculnya kondisi divergen yang sering menjadi sinyal trading pada RSI, adalah tanda bahwa market sedang sideways.

Average Directional Index Movement (ADX)

Indikator berikunya yang bisa digunakan untuk mendeteksi market sideways adalah indikator ADX. Indikator ini berfungsi untuk mengidentifikasikan arah dan kekuatan sebuah trend. Algoritma serta perhitungan indikator ini telah terbukti untuk memperoleh minim sebuah delay dan memprediksi pergerakan lebih lanjut. Parameter yang digunakan adalah pergerakan garis utama ADX di level 20. Apabila sinyal ADX di bawah level tersebut, maka trend terindikasi melemah dan harga cenderung bergerak sideways.

Akan tetapi, kadang sinyal ADX kurang optimal sebagai indikator pendeteksi sideways pada saat untuk entry posisi. Indikator ini lebih ideal apabila digunakan sebagai sinyal exit ketika pasar memasuki kondisi Sideways.

Kesimpulan

Pada intinya masih terdapat beberapa indikator yang dianggap sangat mampu dalam mendeteksi pada market sideways yang bisa digunakan. Indikator tersebut misalnya Trend Filter, level Murray, serta Awesome Oscillator. Akan tetapi, perlu kita ingat bahwa mayoritas indikator Oscillator hanya menunjukkan kondisi yang tengah terjadi adalah trending atau Sideways, tanpa memberi prediksi kapan trend akan berakhir, sehingga trader bisa ketinggalan masuk ke pasar. Kondisi Sideways adalah waktu yang sangat tepat untuk kita menahan diri dari aktivitas trading.

Masalah utama untuk trader pemula pemula adalah kurangnya kesabaran untuk menunggu pergerakan sideways, sehingga mereka sering memaksakan untuk tetap bertrading pada kondisi tersebut. Oleh karena itu indikator pendeteksi sideways yang dijalskan diatas di atas diharapkan mampu membantu trader pemula lebih bijak mencari peluang trading. Demikian penjelasan singkat yang bisa disajikan untuk Anda, semoga artikel tentang Indikator Trend Sideways bermanfaat untuk kita semua.