Channel dalam trading adalah suatu alat bantu dalam analisa teknikal yang sering digunakan terutama untuk menentukan level entry (Buy atau Sell). Channel terdiri dari dua garis sejajar. Dimana garis bagian atas menunjukkan area yang mempunyai potensi sebagai Resistance, sedangkan garis bagian bawah menunjukkan area potensi Support.
Konten Artikel
Channel trend merupakan salah satu pola dalam trading yang terbentuk pada saat pasar sedang trending. Selama channel ini valid, maka akan membantu para trader dalam melakukan Analisa dengan cukup akurat serta memiliki kemungkinan keberhasilan yang cukup tinggi. Channel ini sangat sederhana dalam penggunaannya, oleh karena itu banyak digunakan oleh para trader terutama trader pemula. Kita bisa mengamati bahwa ketika time frame dalam trading semakin tinggi, maka trend sebuah channel akan semakin valid.
Pada dasarnya, fluktuasi harga pasar sangat relatif dan didorong oleh bias atau tren. Pergerakan ini terkadang sangat rapi dan Anda dapat menggambar satu garis penghubung untuk setiap gerakan. Proses fluktuasi harga yang rapi terkadang membuat terowongan yang dikenal sebagai channel.
Tipe Channel
Dilihat dari strukturnya maka terdapat tiga tipe channel, yaitu:
Up Channel
Ini adalah channel yang terbentuk ketika suatu pergerakan harga sedang dalam keadaan uptrend. Up Channel, prinsipnya sama dengan trendline, dimana garis ini minimal harus menghubungkan dua puncak. Jadilah sebuah up channel atau juga sering disebut sebagai ascending channel.
Gambar 1 – Up Channel
Down Channel
Channel yang terbentuk pada saat pergerakan harga sedang dalam keadaan downtrend. Down Channel sering disebut dengan Channel Descending dan sama halnya dengan trendline.
Gambar 2 – Down Channel
Sideways Channel
Channel ini terbentuk pada saat pergerakan harga sedang sideways (ranging). Sering disebut juga dengan nama Channel Horizontal, atau disebut harga bergerak sideways, sehingga Anda tidak bisa menggambar up channel atau down channel dengan baik. Dalam keadaan seperti ini, kita bisa menggambar channel yang mendatar.
Gambar 3 – Sideways Channel
Mekanisme Pembuatan Channel
Mekanisme dalam menggambar channel biasanya sudah tersedia pada platform trading yang disediakan oleh broker. Pada platform MetaTrader AMarkets, channel nampak sebagai salah satu opsi yang bisa disisipkan dengan cara mengklik tombol INSERT seperti yang bisa kita lihat di gambar dibawah ini.
Gambar 4 – Cara Pembuatan Channel
Platform trading bisa menyediakan lebih dari satu jenis channel untuk digambar. Namun, channel paling sederhana yang bisa kita gunakan adalah dengan menggunakan Linear Regression Channel.
Cara penerapannya dalam grafik harga di platform trading adalah, Anda cukup klik Linear Regression, kemudian klik pada level-level high dan low yang dapat ditemukan pada grafik, sesuai dengan syarat-syarat berikut:
- Up Channel: Akan terjadi apabila harga bergerak uptrend , yaitu ketika harga membentuk level low yang lebih tinggi dari low sebelumnya (higher lows), dan level high yang lebih tinggi dari high sebelumnya (higher highs), maka yang harus dilakukan adalah menarik garis yang menghubungkan minimal dua level low, kemudian buat garis paralel yang sejajar (dengan sudut yang sama) dan atur posisinya sehingga paling tidak menyentuh satu level high.
- Down Channel: Terjadi ketika harga bergerak downtrend atau membentuk level high yang lebih rendah dari high sebelumnya (lower highs), dan level low yang lebih rendah dari low sebelumnya (lower lows), maka tarik garis yang menghubungkan minimal dua level high, kemudian buat garis paralel yang sejajar dan atur posisinya sehingga paling tidak menyentuh satu level low.
- Sideways Channel: Cukup dengan menarik garis-garis yang menghubungkan minimal dua level low dan dua level high.
Apabila terjadi kekeliruan dalam menetapkan high dan low, Anda bisa menggesernya belakangan hingga tercapai bentuk channel yang memenuhi syarat dan dapat diterka bentuknya.
Yang Perlu Diperhatikan Ketika Membuat Channel
- Prinsipnya tidak ada ketentuan dalam membuat sebuah channel, akan tetapi semakin curam sudut channel yang kita buat, maka akan semakin tidak reliable atau kurang valid. Hal ini dikarenakan pola pergerakan harga yang naik atau turun dengan tajam akan rawan terjadi break atau penembusan pada channel yang kita buat.
- Semakin sering channel yang kita buat diuji atau gagal ditembus pergerakan harga, maka akan semakin valid dan reliable.
- Garis Resistance dan Support pada sebuah channel tidak menunjukkan level Resistance atau Support yang pasti, melainkan merupakan sebuah area (range) resistance atau support.
Implementasi Penggunaan Channel Dalam Trading
Cara yang biasanya dilakukan dalam trading dengan menggunakan channel biasanya dilakukan dengan entry Sell pada area Resistance dan Buy pada area Support. Ini adalah hal yang standart dalam penggunaan channel. Selain itu penempatan level stop loss yang tepat digunakan untuk mengantisipasi jika harga menembus (break) channel. Level Target biasanya ditentukan pada area yang berlawanan, dekat Support atau Resistance. Contohnya seperti nampak pada gambar di bawah ini:
Gambar 5 – Penggunaan Channel Dalam Trading
Disamping itu dalam penggunaan channel maka hal yang harus kita lihat adalah bagaimana cara entry dalam trading. Perlu dipahami sebagai konfirmasi sebelum entry, maka kita bisa menggunakan indikator teknikal.
Indikator teknikal itu bisa kita pilih berdasarkan kenyamanan dan bagaimana kita bisa sering dalam menggunakan indikator terseut. Misalnya indikator Moving Averages atau indikator oscillator seperti RSI, indikator stochastics, dan lainnya. Selain itu, dapat pula mencari konfirmasi dengan menyelidiki formasi candlestick apa yang terbentuk di sekitar area Resistance atau Support.
Kesimpulan
Channel dalam trading adalah suatu alat bantu dalam analisa teknikal yang sering digunakan terutama untuk menentukan level entry. Kita perlu pahami bahwa pergerakan suatu harga di market dalam trading adalah hal yang tidak pasti. Oleh karena itu meskipun saat pembentukan suatu channel bisa dipastikan bahwa ada kecenderungan harga bergerak naik-turun di dalamnya, tetapi bukan tidak mungkin harga bergerak keluar dari channel.
Oleh karenanya, setelah mempelajari bahasan trading dengan channel dalam forex ini, ada baiknya menelaah berbagai bahasan lainnya yang bisa digunakan sebagai konfirmator, dan penggunaan indikator tambahan merupakan hal yang mutlak untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam trading kita. Demikianlah artikel singkat tentang Penggunaan Channel Dalam Trading, semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua.