Penggunaan grafik dalam trading adalah hal yang paling penting untuk memantau pergerakan harga suatu aset di pasar finansial terutama dalam trading forex.
Dalam analisa trading baik itu secara teknikal maupun fundamental maka kita akan menggunakan grafik untuk menilai kondisi pasar yang sedang terjadi sekaligus menyusun prediksi pergerakan harga yang akan terjadi dikemudian hari. Oleh karena itu, seorang trader harus mengetahui bermacam-macam jenis grafik yang digunakan, supaya bisa memilih mana yang paling cocok dalam aktivitas trading yang dilakukan.
Konten Artikel
Tipe Grafik Dalam Platform Trading
Semua tipe analisa forex baik teknikal maupun fundamental, pasti akan menggunakan grafik untuk menilai kondisi pasar sekaligus menyusun proyeksi pergerakan harg amasa depan. Berikut adalah jenis-jenis grafik atau chart yang wajib anda ketahui sebagai seorang trader:
Grafik Garis (Line Chart)
Line Chart adalah jenis grafik di platform trading dan merupakan jenis grafik yang paling sederhana dan dibentuk dengan menarik garis dari satu harga penutupan (Close) ke harga penutupan berikutnya. Apabila kita merangkai pergerakannya secara berkesinambungan, maka kita dapat melihat pergerakan harga seperti dalam gambar berikut ini.
Gambar 1 – Grafik Garis
Grafik Batang (Bar Chart)
Apabila kita melihat grafik batang, maka ada sedikit perbedaan Line Chart karena hanya memuat informasi harga penutupan (Close) saja. Akan tetapi jenis grafik Batang telah memperhitungkan harga pembukaan (Open), serta dinamika harga tertinggi (High) dan terendah (Low). Oleh karena itu Bar Chart sering juga disebut dengan istilah grafik OHLC (Open, High, Low, Close). Contohnya penggunaan grafik batang bisa kita lihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 2 – Grafik Batang
Bagian kiri dari grafik batang menggambarkan harga pembukaan (Open), sedangkan sebelah kanan menunjukkan harga penutupan (Close). Bagian bawah batang menunjukkan harga terendah (Low), sedangkan bagian atas merepresentasikan harga tertinggi (High), dalam kurun waktu tertentu. Ukuran Time Frame bervariasi sesuai dengan yang dipilih oleh para trader, bisa dalam 5 menit, 10 menit, 15 menit, 1 jam, 1 hari, hingga 1 bulan.
Grafik Candlestick (Candlestick Chart)
Grafik ini dinamakan candlestick karena bentuknya sangat mirip dengan lilin. Nama lengkap chart ini adalah Japanese candlestick chart, karena berasal dari Jepang. Chart jenis ini menyediakan informasi yang sama persis dengan Grafik Batang (Bar chart) bedanya adalah “postur” tubuh candlestick chart lebih mudah dilihat dan dipahami. Contoh grafik candlestick bisa dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 3 – Grafik Candlestick
OHLC ditampilkan dalam bentuk lilin, dengan sumbu terbuat dari High dan Low, sementara batang lilin mewakili selisih antara harga Open dan Close. Untuk menggambarkan pergerakan harga yang turun, digunakan istilah bear atau bearish, sehingga candlestick yang memiliki harga open di atas harga close disebut bear candle. Sedangkan apabila harga Open lebih rendah dibanding harga Close, berarti terjadi kenaikan, maka akan terbentuklah candle Bullish. Dalam analisis teknikal, istilah bull atau bullish digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga yang naik.
Grafik Candle Heiken Ashi
Jenis dari grafik ini merupakan cabang dari candlestick Jepang. Perbedaannya adalah Heiken Ashi menampilkan segala hal yang ada di pasar. Sehingga para trader dapat memantau trend yang sedang terjadi. Selain itu Heiken Ashi juga merupakan indikator garis trend pada saat trend ditampilkan.
Grafik Heiken Ashi hampir tidak memiliki bayangan yang sangat berlawanan. Jumlahnya juga akan menunjukkan kekuatan trend. Contoh grafik Heiken Ashi bisa dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4 – Grafik Heiken Ashi
Tipe Grafik Yang Sering digunakan Oleh Trader
Diantara semua jenis grafik yang telah dijelaskan diatas, hampir sebagian besar trader menggunakan jenis grafik Candlestick, karena informasinya yang sangat lengkap dan mudah dibaca. Disamping itu, jenis grafik Candlestick dapat membentuk formasi pola Candlestick yang mengindikasikan titik balik pergerakan harga, sehingga sering dianggap sebagai sinyal trading berakurasi tinggi.
Akan tetapi, tidak semua platform trading memasang grafik Candlestick sebagai default chart. Oleh karena itu, apabila grafik pada platform Anda masih berupa Line Chart atau Bar Chart, maka Anda bisa menggantikannya menjadi Candlestick secara manual. Biasanya sudah tersedia opsi merubah jenis grafik tersebut pada deretan menu bar. Anda juga bisa memodifikasi sendiri warna candle Bullish dan Bearish, tidak harus berwarna hijau dan merah.
Kesimpulan
Grafik adalah representasi konkret tentang bagaimana pasar telah bergerak di masa lalu. Oleh karena itu, dengan memberikan ringkasan sejarah tentang cara kerja sistem, seorang trader dapat membuat prediksi trend yang cukup akurat dimasa yang akan datang sehingga memungkinkan memposisikan transaksinya sehingga memperolah hasil yang maksimal dalam trading kita. Demikianlah artikel singkat tentang Pengenalan Grafik dalam Trading, semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua.