AMarkets App

AMarkets App

Aplikasi perdagangan terbaik

peringkat aplikasi

Pemahaman Time Frame Dalam Trading

Penggunaan Time Frame ketika kita melihat chart adalah salah satu faktor penting dalam pertimbangan pengambilan keputusan. Mungkin Anda pernah mengalami kegalauan dalam trading, bingung menganalisa banyaknya data dan pergerakan harga pasar setiap kali trading. Pada saat kita trading, kita bisa melihat di platform trading kita dan semua ditampikan dalam bentuk grafik.

Grafik yang ditampilkan di platform tersebut menggambarkan arah pergerakan suatu pasangan mata uang yang sedang terjadi di market. Pergerakan tersebut sangat fluktuatif sehingga kadang kala sangat sulit untuk kita memprediksikannya. Tanpa kita sadari bahwa pergerakan tersebut dipengaruhi oleh Time Frame. Oleha karena itu sebelum kita melakukan Analisa pergerakan harga tersebut kita harus memahami konsep Time Frame dalam trading sehingga memberikan hasil yang positif salam trading kita.

Pada artikel kali ini kita akan membahas secara rinci tentang Time Frame dalam trading serta penggunaanya, bagaimana pemilihan Time Frame dalam trading serta pengaruh apa yang dihasilkan dari pemilihan Time Frame yang dilakukan. Penjelasan secara lengkap bisa kita baca dengan rinci di uraian dibawah ini.

Pengertian Time Frame

Time frame dalam trading merujuk pada penggalan periode waktu yang digunakan oleh seorang trader untuk melakukan suatu trading. Penggalan periode waktu ini bervariasi, mulai dari beberapa menit sampai beberapa hari, minggu, atau bulan. Pada kurun waktu yang berbeda, maka kondisi harga yang ditampilkan bisa diterjemahkan secara berbeda. Misalnyaa, pasangan mata uang AUD/NZD terjadi pelemahan dalam waktu 1 jam terakhir, akan tetapi dalam kurun waktu satu hari pasangan mata uang ini mengalami penguatan. Kondisi ini akan bisa dilihat di grafik pada platform trading kita apabila kita mengubah Time Frame.

Gambar 1 – Time Frame 1 Jam

Gambar 2 – Time Frame 1 Hari

Mengapa terjadi perbedaan dalam hal ini? Ini diakibatkan karena pergerakan harga tersebut terbentuk dari data pergerakan harga yang dikumpulkan dalam kurun waktu/Time Frame tertentu. Bisa diartikan bahwa apabila kita merubah Time Framenya ke 1 jam (H1), maka data yang ditampilkan adalah pergerakan harga dalam 1 jam. Begitupun yang lainnya.

Oleh karena itu inti utama dari Time Frame adalah:

  • Grafik Candlestick dalam Time Frame 1 Menit (M1) akan menggambarkan pergerakan harga selama 1 menit. Baik itu harga pembukaan, penutup, tertinggi dan terendah.
  • Candlestick dalam Time Frame 1 Jam (H1) akan menggambarkan pergerakan harga selama 1 jam.
  • Grafik Candlestick dalam Time Frame 1 Hari (D1) akan menggambarkan pergerakan harga dalam 1 hari.

Begitupun dengan Time Frame yang lainnya, Grafik Candlestick akan menggambarkan pergerakan harga sesuai dengan Time Frame yang anda tentukan.

Jenis Time Frame

Di platform trading, ada beberapa pilihan Time Frame yang bisa digunakan dalam trading, yaitu:

  • M1 (Minute, atau 1 menit);
  • M5 (5 menit);
  • M15 (15 menit);
  • M30 (30 menit);
  • H1 (Hourly, atau 1 jam);
  • H4 (4 jam);
  • D1 (Daily atau 1 hari);
  • W1 (Weekly, atau 1 minggu);
  • M1 (Monthly, atau 1 bulan).

Misalnya M1, artinya grafik harga ditampilkan setiap periode 1 menit. Jadi 1 candle dalam Time Frame M1 menunjukkan pergerakan harga dalam waktu 1 menit. Di beberapa platform trading lainnya tersedia juga model Time Frame kustom, dimana kita bisa menentukan sendiri waktunya.

Gambar 3 – Time Frame di MetaTrader AMarkets

Pengaruh Pemilihan Time Frame

Time Frame yang dipilih akan mempengaruhi beberapa hal tentang trading:

  1. Lamanya waktu trading. Berapa lama suatu trading dilakukan. Contoh: apabila kita menggunakan Time Frame H1, berarti setidaknya trading kita harapkan berlangsung selama 1 jam sampai beberapa jam, bahkan bisa sampai puluhan jam. Bisa disimpulkan bahwa semakin panjang Time Frame yang kita pilih berarti semakin panjang pula durasi trading yang terjadi.
  2. Frekuensi trading yang dilakukan. Dalam pengertian bahwa berapa banyak seorang trader melakukan trading. Apabila seorang trader memilih Time Frame yang pendek, maka besar kemungkinan akan lebih sering keluar masuk pasar.
  3. Waktu yang digunakan. Dalam hal ini, berapa banyak waktu yang disediakan untuk trading. Para trader yang ingin santai, disarankan untuk memilih Time Frame yang lebih Panjang.
  4. Potensi kerugian yang dihasilkan. Pemahamannya adalah seberapa banyaknya modal di akun trading yang bisa berkurang. Seorang trader yang menggunakan Time Frame lebih panjang akan mengalami floating loss yang lebih besar daripada menggunakan Time Frame yang lebih pendek. Hal ini bisa dipahami karena potensi profitnya juga cenderung lebih besar.

Model Time Frame Dalam Trading

Seorang trader sebaiknya memilih time frame yang sesuai dengan gaya tradingnya masing-masing. Oleh karena itu sebelum memilih time frame, sebaiknya seorang trader sudah menentukan gaya tradingnya. Memilih time frame yang sesuai dengan gaya trading akan memperbesar peluang memperoleh hasil trading yang baik. Berikut adalah time frame yang disarankan untuk masing-masing gaya trading:

  • Scalping. Gaya trading model ini, maka trader bisa membuka dan menutup transaksi dalam tempo sangat cepat, bahkan hanya selang beberapa menit saja. Oleh karena itu trader model ini biasa menggunakan Time Frame M1, M5, atau maksimal M30.
  • Day Trading. Sesuai dengan Namanya maka trader model ini akan selalu membuka dan menutup posisi dalam hari yang sama. Trader dengan gaya Day Trading, biasanya menggunakan Time Frame M30 sampai dengan H1, ditambah H4 atau D1 sebagai Time Frame pembanding.
  • Swing. Trader dengan gaya Swing, biasanya membuka dan menahan transaksi sampai dengan beberapa hari, minggu, bahkan bulan. Oleh sebab itu, Time Frame yang dipakai berkisar antara H4 hingga W1 dan MN.

Setiap trader dapat bertrading menggunakan satu Time Frame ataupun lebih dari itu. Time Frame rendah biasanya dianggap mengandung terlalu banyak fluktuasi yang mengganggu, sedangkan Time Frame lebih tinggi dianggap menggambarkan tren harga secara keseluruhan dengan lebih baik. Upaya memilih Time Frame dalam forex pun mempertimbangkan faktor-faktor ini.

Kesimpulan

Timeframe, yang kita pilih dalam trading, secara langsung menentukan efisiensi trading kita. Jika kita sering kecewa dengan hasil trading yang kita lakukan dalam Time Frame tertentu, maka tidak salahnya untuk mencoba untuk merubah Time Frame tersebut, karena hasilnya bisa membawa perubahan yang siginifikan dalam trading kita.

Perlu diingan bahwa dalam trading, pemilihan Time Frame hanyalah “intro” masuk atau langkah paling awal menjelang analisa teknikal yang kita lakukan, oleh karena itu harus cermat dalam pemilihanya dan juga psikologi dan pengelolaan uang yang benar menjadi kunci sukses kita dalam trading kita. Demikianlah penjelasan singkat tentang pemahaman Time Frame dalam trading, semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua.